#Beramal Jadi Seperti Hitungan Bisnis
Karena sudah bertekad, pada hari itu siap-siap memberikan dana yang sudah disediakan ke panitia pengumpulan dana. Saat itu seorang panitia sedang menghitung dana yang diberikan seseorang.
Lumayan banyak. Jumlahnya ada 30 lembar uang dengan nominal lima ribu rupiah. Kok jadi tak enak hati? Di tangan ini cuma ada selembar? Malu nih. Tapi maju tak gentar sambil di otak sibuk menghitung.
Orang itu bisa memberikan 30 lembar uang 50 ribuan belum tentu ada satu persen dari jumlah hartanya. Lah, ini walau cuma selembar tapi adalah jumlah harta yang ada. Mana masih tangggal muda lagi. Kalau dihitung-masih lebih banyak yang selembar pahalanya. Saya tersenyum lebar dan berbangga diri. Maunya sih menepuk dada cuma tidak enak hati kalau dilihat orang.
Tiba-tiba senyum lebar ini berganti senyum kecut sebab ingat dengan kalimat kebenaran yang belum lama masuk ke telinga. Yakni: Tekunlah memupuk kebajikan berdasarkan nurani.
Bagaimana ini, baru sekali mau berbuat baik saja sudah hitung-hitungan? Menyedihkan, sesekali bisa beramal sudah hitung-hitung pahala. Bagaimana ada kebajikan?
katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H