Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Berdana

11 Mei 2015   21:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

#Beramal Jadi Seperti Hitungan Bisnis

Karena sudah bertekad, pada hari itu siap-siap memberikan dana yang sudah disediakan ke panitia pengumpulan dana. Saat itu seorang panitia sedang menghitung dana yang diberikan seseorang.

Lumayan banyak. Jumlahnya ada 30 lembar uang dengan nominal lima ribu rupiah. Kok jadi tak enak hati? Di tangan ini cuma ada selembar? Malu nih. Tapi maju tak gentar sambil di otak sibuk menghitung.

Orang itu bisa memberikan 30 lembar uang 50 ribuan belum tentu ada satu persen dari jumlah hartanya. Lah, ini walau cuma selembar tapi adalah jumlah harta yang ada. Mana masih tangggal muda lagi. Kalau dihitung-masih lebih banyak yang selembar pahalanya. Saya tersenyum lebar dan berbangga diri. Maunya sih menepuk dada cuma tidak enak hati kalau dilihat orang.

Tiba-tiba senyum lebar ini berganti senyum kecut sebab ingat dengan kalimat kebenaran yang belum lama masuk ke telinga. Yakni: Tekunlah memupuk kebajikan berdasarkan nurani.

Bagaimana ini, baru sekali mau berbuat baik saja sudah hitung-hitungan? Menyedihkan, sesekali bisa beramal sudah hitung-hitung pahala. Bagaimana ada kebajikan?

katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun