katedrarajawen - 20:55 11 Mei 2015
Apa tujuan dari kita beramal atau berdana? Memupuk kebajikan, kemanusiaan, dan beribadah? Sekadarnya atau untuk pamer? Atau untuk berbisnis dengan Tuhan?
#Selalu Ada Alasan untuk Tidak Beramal
Kalau untuk beramal boleh dibilang sangat jarang sekali. Senjata yang ampuh adalah untuk diri sendiri saja bukan hanya kurang tapi harus berhutang ke sana- sini. Bagaimana bisa punya kelebihan untuk memberi lagi ke yang lain?
Padahal selama ini hakekat kebenaran mengajarkan justru dalam kekurangan harus lebih bisa lagi memberi. Kekurangan janganlah dijadikan alasan untuk bisa beramal dalam hal materi.
Ketika dalam kekurang tetap bisa memberi, maka akan lebih bernilai pemberiannya. Satu kebenaran yang sungguh mudah dicerna tapi sulit mewujudkannya.
Penghiburan yang selalu terasa indah adalah kalau memang tak mampu tak usahlah memaksakan diri untuk memberi. Itulah yang menjadi penyebab selalu gagal untuk memupuk kebajikan.
#Walau Niat Beramal Namun Selalu Gagal
Namun lumayanlah niat baik untuk memberi selalu ada walau belum terwujud. Sewaktu terjadi gempa di Nepal pada 25 April 2015 yang merengut banyak jiwa terbersit niat untuk berdana.
Walau niat sudah ada tetapi lagi dan lagi dalam keadaan dana terbatas selalu ada kebutuhan mendesak sudah menunggu. Bagaimana ini?
Tetapi kali ini tak boleh gagal. Tidak boleh kalah lagi oleh alasan yang itu-itu saja sedari dulu kala. Apalagi suara dari dalam ikut menguatkan. Jangan cuma selalu niat tapi wujudnya cuma alasan-alasan.