Sikap kasar hanya usaha manusia lemah agar terlihat kuat [ERIC HOFFER]
Ada yang bangga bersikap kasar, karena dengan sikapnya itu membuat orang lain ketakutan tidak berani melawan. Berceritalah ke kiri-kanan akan kehebatannya,"Si itu kemarin saya damprat habis-habisan. Rasain sampai ketakutan. Sekarang gak berani macam-macam lagi. Syukurin!"
Padahal mereka yang kuat secara kejiwaan tidak akan mungkin bersikap kasar pada orang lain. Tapi dengan kelembutan hati dan ketegasan menaklukkan diri sendiri lalu menguatkan seseorang.
Benarlah, bahwa orang yang suka bersikap kasar sebenarnya adalah manusia lemah yang tidak dapat menguasai dirinya. Ia yang bersikap kasar sesungguhnya menunjukkan ketidakmampuan untuk mengendalikan diri. Apa yang perlu dibaggakan?
Mereka yang suka bersikap kasar justru menandakan kerapuhan jiwa. Mudah terbawa emosi dengan mengeluarkan caci-maki. Bukankah ini memang kelemahan?
Orang berbudi dan memiliki kekuatan intergritas pasti malu untuk bersikap kasar. Jadi benarlah sikap kasar seseorang itu hanyalah membuktikan kelemahannya.
Ketika ada yang bersikap kasar pada kita dengan jurus caci-makinya dan kita bergeming. Tidak membalasnya dan tidak tergoyahkan ketenangan hati, maka sesungguhnya kita layak disebut manusia yang memiliki kekuatan sejati. Keegoan telah terkalahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H