Bertahun sudah aku bersikap ramah dan selalu menjadi kawan setia. Aku begitu baik padamu tanpa sungkan selalu bersama.
Kesetianku sudah teruji waktu. Walau kadang aku ingin meninggalkanmu. Bahkan aku ingin menjadikanmu sebagai musuh. Tapi kerinduan itu selalu membuatku jatuh kembali dalam pelukmu.
Seringkali sudah aku merasa begitu bodohnya. Mau-maunya dekat dan menajdi teman. Tanpa rasa malu. Malahan bermesraan sampai lupa waktu.
Kupikir sudah waktunya aku harus belajar sombong sesombongnya padamu dan tanpa menganggapmu sebagi kawan lagi.
Hai kamu! Keserakahan, kemaksiatan, kemunafikan. Kamu juga hai kemalasan, kebencian, iri dan dengki. Camkanlah baik-baik, aku akan bersikap sombong.
Aku ingin belajar menjadi sombong padamu semua. Enyahlah. Aku bukan kawanmu lagi. Biarlah masa-masa bulan madu dulu tinggal menjadi kenangan pahit.
Menyesal aku, walau tiada guna selama ini aku berkawan. Namun paling tidak aku mengerti bahwa kamu semua bukanlah kawan yang baik. Sebab yang ada nuraniku tercabik-cabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H