Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyelami Kehidupan Bersama Bunda Teresa

23 Juli 2013   10:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:10 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1374552933630868412

>>Jika Anda hanya berusaha menilai seseorang, maka Anda tidak akan pernah dapat menyayangi mereka.< < Bunda Teresa

[caption id="attachment_276854" align="alignleft" width="300" caption="Bunda Teresa@biography.com"][/caption]

Bunda Teresa atau Agnes Gonxha Bojaxhiu memang sudah tiada lagi di dunia ini. Telah pergi menuju keabadiannya. Tetapi jejak langkah kehidupan yang penuh cinta kasih sepanjang hidupnya tak akan pergi selamanya.

Pelayanannya yang penuh cinta kasih takkan terlupakan dalam setiap sanubari yang pernah merasakannya.

Mengorbankan diri demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain adalah praktik sejati hakekat kehidupan yang sanggup dilakoni Bunda Teresa.

Cinta kasih atau welas asih telah menjadi bahasa universal Bunda Teresa dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Banyak buku telah dituliskan tentang dirinya. Kata-kata yang pernah terucap mendunia dan menginspirasi banyak hati.

Kata yang terucap bukan pemanis bibir atau layaknya syair pujangga. Namun adalah mutiara yang terdalam dari samudra hati yang bening. Buah dari apa yang telah menjadi semangat hidupnya.

>>Jika Anda hanya berusaha menilai seseorang, maka Anda tidak akan pernah dapat menyayangi mereka.

Bila hidup kita sibuk untuk mengamati dan menilai siapa saja yang ada di sekitar dan mereka yang berinterksi dengan kita. Kebenarannya tidak akan ada yang benar-benar sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun