Bila aku tak meremehkan setiap kata-kata benar yang sederhana yang kutemukan, pasti jiwaku akan semakin diperkaya.
Bila aku mau merendahkan hati, memungut kata-kata mutiara yang berguna dan berharga, bukan menaruhnya di tong sampah, pasti jiwaku sudah berbahaya menerangi setiap langkah hidupku.
Pernah aku membaca:
Bila tak sanggup mengasihi jangan menyakiti. Bila tak bisa memuji, janganlah menghina. Bila tak sanggup memberi, janganlah mencuri. Bila tak dapat berbuat baik, jangan berbuat jahat.
Bila saja setiap kata-kata baik dan benar bukan hanya jadi pengetahuan. Tapi tertanam dalam hati, hingga menjadi perilaku. Maka bermanfaatlah hidup ini.
Bila saja waktu hidupku lebih banyak melihat kesalahan diri sendiri dan memperbaiki. Bukannya sibuk melihat kesalahan orang lain dan mempergunjingkannya, maka hari ini aku layak disebut orang baik.
Bila saja selama perjalanan hidupku ini aku dapat selalu menyediakan waktu untuk mencari kebahagiaan dengan keheningan dari dalam, maka kebahagiaan sejati sudah jadi miliki. Sayangnya selama ini aku lebih sibuk mencari kebahagiaan di luar yang hanya memberikan kebahagiaan semu.
Bila saja sejak dulu aku menyadari akan hakekat kehidupan ini, bahwa hidup adalah melayani dan melakukan hal yang berguna bagi sesama, maka jalanku sudah semakin dekat untuk menggapai-Nya. Akan tetapi selama ini aku lebih sibuk memikirkan kepentingan diri sendiri dan lebih banyak merugikan orang lain.
Bila....Ach...Aku ingin menjadi diriku sendiri, memastikan bahwa aku mengenal siapa diriku yang sejati. Tuhan, tuntunlah dengan Cahaya dan Kasih-Mu.
@refleksihatimenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H