Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berbeda Pendapat Bukan Berarti Harus Saling Membenci

4 Juni 2013   19:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:32 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya adanya beda pendapat itu adalah keniscayaan. Walau pun kita diciptakan dari kesamaan. Beda pendapat bisa terjadi karena pandangan dan pengalaman hidup yang berbeda. Mestinya tak menjadi masalah.

Adalah mustahil kita berharap semua orang isi kepalanya sama dengan isi kepala kita. Saya yakin kita memahami hal ini. Tetapi anehnya dalam kenyataan oleh sebab berbeda pendapat bisa tercipta permusuhan. Saling gontok-gontokan dan dendam.

Apapun itu, seringkali teorinya memang mudah. Tetapi kalau hati sudah panas rasa benci tak bisa dihindari.

Ketika kita sudah yakin dengan pemikiran kita. Lalu ada yang mengkritik dengan pandangan yang berbeda. Sekali dua kali masih dapat bertahan. Ketika perbedaan terus berlanjut, maka sebal dan benci mulai hadir.

Padahal kalau kita mau menyadari. Apa salahnya orang lain berbeda pandangan? Toh, kita sendiri boleh berbeda pemahaman dengan orang lain.

Ada baiknya kita membuka pemikiran kita, bahwa ketika merasa benar dengan pemikiran kita. Kita pun tidak menutup hati untuk melihat kebenaran di balik pemikiran yang kita anggap salah itu.

Mau menerima perbedaan pemikiran dengan lapang dada adalah salah satu cara untuk menghidari dari timbulnya rasa benci.

Yakinlah tidak semua hal kita pasti berbeda. Dalam satu hal kita bisa berbeda, mungkin banyal hal lainnya justru kita bisa sepaham.

Intinya tidak menutup hati dan keukeuh, bahwa kalau berbeda satu hal, pasti akan selalu berbeda dalam hal lainnya.

Hidup ini dinamis. Hari ini bisa berbeda. Mungkin esok sudah bisa sepaham. Begitu sebaliknya.

Lucu rasanya, karena perbedaan pendapat hari ini dalam satu hal kita saling mencaci. Yang berakibat menutup pintu untuk pemikiran yang sama dalam hal yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun