Ternyata penertiban Pasar Tanah Abang masih menyisakan berita yang menarik perhatian. Karena masih belum ada yang rela dan menerima kesemberawutannya ditertibkan. Padahal tokoh sesepuh Tanah Abang, Bang Ucu bukan hanya mendukung tapi juga berterima kasih.
Tapi muncul sosok anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal DKI Jakarta yang alih-alih memberikan dukungan dan masukan yang positif untuk penertiban PKL di Tanah Abang, justru 'memprovokasi' keadaan yang sudah kondusif.
Dengan menyatakan: bahwa penertiban PKL di Tanah Abang ada aroma balas dendam yang berhubungan dengan Pilkada Jakarta 2012. Karena peroleh suara pasangan Jokowi-Ahok yang rendah. Bukankah akan memperkeruh suasana?
Berikut pernyataannya yang dikutip Kompas.com: "Saya pribadi menduganya ke arah sana (balas dendam terkait Pilkada DKI). Melihat persoalan saat ini dan yang akan terjadi mendatang di Tanah Abang, saya minta warga Tanah Abang tetap bersatu."
Apakah sepicik itu pasangan Jokowi-Ahok sampai pakai dendam segala? Atau anggota DPD, Dani Anwar yang sedemikian piciknya?
Apakah ada bukti bahwa para PKL tidak memilih pasangan Jokowi-Ahok, sehingga mereka ditertibkan sebagai pelampiasan dendam?
Padahal PKL Tanah Abang bukan diusir mentah-mentah. Tapi ditertibkan dengan memberikan lokasi baru yang lebih nyaman dan gratis selama enam bulan.
Padahal lagi penertiban bukan hanya akan dilakukan di Pasar Tanah Abang. Tapi Pasar Minggu dan Pasar Jatinegara. Selanjutnya pasar-pasar lain juga akan ditertibkan.
Jadi dalam hal ini ada dugaan aroma dendam itu justru berasal dari dalam kepala anggota dewan itu sendiri. Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Sebuah pernyataan yang mengandung kebenaran.
Artinya seseorang yang pendendam di dalam pikirannya pasti akan memikirkan orang lain juga akan demikian. Standar pemikiran dirinya sendiri akan disama ratakan dengan orang lain.
Dengan demikian penilaiannya pada orang lain adalah gambaran dirinya sendiri. Sejatinya bila pikirannya baik, maka ia akan menilai semua orang adalah baik. Begitu sebaliknya. Itulah sebabnya ada dugaan sang anggota DPD ada perasaan dendam sama Jokowi-Ahok.
Kalau begitu, apa dendam saya sama Dani Anwar sehingga menduganya pedendam? Apa ya? Ada yang bisa bantu mengkoreksi dan memberitahu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H