[caption id="attachment_274081" align="aligncenter" width="550" caption="kepdulian Kanoute pada anak-anak@kanoute.com"][/caption] Bila masih punya hati kedermawan, maka akan selalu tergerak mengulurkan tangan untuk meringankan kesusahan sesama. Tidak tega melihat kesusahan orang lain saat diri sendiri hidup dalam kelebihan.
Adalah pesepakbola Frederic Oumar Kanoute 2 September 1977, mantan pemain Sevilla dan Tottenham Hotspurs asal Mali yang kini bermain untuk Beijing Guoan, klub Liga Super Cina yang tergerak hatinya untuk meringankan beban sesamanya yang ingin menunaikan ibadah puasa.
Seperti yang diberitakan Tribunnews.com, Kanoute tergerak nuraninya untuk meringankan biaya tambahan perawatan seorang pasien muslim di Kota Derby, Inggris yang hendak menunaikan ibadah puasa.
Pasien tersebut bernama Imran Adam, pria berumur 26 tahun memiliki keterbatasan fisik karena menderita kelumpuhan otak besar.
Karena keinginannya untuk berpuasa, sehingga ada tambahan biaya perawatan dua jam per hari selama bulan puasa. Yakni membantunya makan dan minum saat sahur dan buka.
Biayanya sekitar Rp 446 ribu per hari. Dewan Kota yang sudah menanggung biaya perawatan Adam selama ini keberatan untuk membayar biaya tambahan tersebut.
Itulah sebabnya, Kanoute yang mendapatkan kabar ini tergerak hatinya dan menyatakan bersedia untuk menanggung biaya tambahan untuk Adam selama bulan Ramadhan.
Hal ini dilakukannya, agar Adam tetap dapat menunaikan kewajiban berpuasa dalam keterbatasannya saat ini. Dimana untuk makan dan minum saja harus ada yang membantu.
Kata kuncinya adalah ada hati kepedulian dan ikut merasakan penderitaan orang lain. Kanoute memanfaatkan kelebihannya untuk membantu kekuranan sesamanya.
Dengan kelebihan atau kekayaan yang dimilikinya tentu kita menganggap tidak masalah Kanoute bisa melakukannya. Apa susahnya?
Tapi kenyataannya tidak sedikit di antara kita yang diam, tak tersentuh sedikit pun dengan kelebihan yang kita miliki saat di kiri-kanan tetangga kita membutuhkan bantuan. Karena dasarnya kepedulian itu tak bersemayam di hati kita.
Walau punya kelebihan, bila hati kita tidak peka sulit hati ini bisa tergerak untuk membantu mereka yang kekurangan walau itu ada di depan mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H