Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Politik

Standar Ganda PKS Soal Kenaikan BBM

5 Juni 2013   14:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:30 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PKS yang merupakan bagian koalisi dengan pemerintah sebelumnya sudah dengan gagah perkasa menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM.

Dengan dalih demi membela rakyat miskin, PKS gencar melakukan penolakan dengan memasang spanduk di mana-mana.

Diberitakan, bahwa Presiden PKS, Anis Matta yang menginstruksikan pemasangan spanduk di seluruh Indonesia untuk sosialisasi penolakan kenaikan harga BBM oleh PKS.

Ini berita seperti yang dilansir Tribunnews:

[Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim membenarkan adanya spanduk-spanduk yang berisi tolak kenaikan harga BBM. Ia mengatakan aksi tersebut atas intruksi Presiden PKS Anis Matta.

"Ya itu semua intruksi Presiden PKS, pemasangan spanduk di seluruh Indonesia," kata Abdul Hakim ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (3/6/2013).]

Tetapi apa yang terjadi? Berita hari ini, masih dari Tribunnews.com. hari ini, Rabu (5/6). Salah satu anggota Dewan Majelis Syuro PKS yang juga menteri dalam pemerintahan Presiden SBY, Tifatul Sembiring justru menyatakan sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menaikan harga BBM.

Ini kutipan beritanya:

"Saya sudah bicara dengan Ketua Majelis Syuro PKS, Ustad Hilmi, yang sudah menyatakan persetujuan beliau tentang kebijakan yang akan diambil Pak SBY (menaikkan harga BBM).

Dan saya tidak pernah berbeda sikap dengan presiden sebagai menteri. Itu pakem di seluruh dunia. Jadi saya pikir itu nanti akan dibahas lagi."

Sama-sama atas nama PKS. Tapi kenapa pernyataannya berbeda? Apa ini standar ganda? Yang jelas sama-sama bicara. Tapi kepentingan beda akhirnya bikin bingung semua. Sikap PKS ini jelas mendatangkan banyak kritikan. Wajar, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun