Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Haa Cuma Mau Lihat Pesawat Terbang?

4 Januari 2013   12:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:31 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa reaksi Anda bila ada teman yang datang jauh-jauh bersama keluarganya dari luar kota hanya ingin lihat kapal terbang dari samping bandara?

Reaksi saya spontan saat itu langsung meledak tertawa hahaha ...Apa sebab? Apa asyiknya cuma mau lihat pesawat terbang?

Saya malah 'benci' sekali dengan yang namanya burung besi itu. Karena saban hari lewat di atas kepala. Sudah suaranya mengganggu, kalau lewat layar teve jadi goyang-goyang.

Malah ingin sekali saya tembak jatuh kalau bisa. Ups kejam nian? Itu bila pikiran sedang tidak waras.

Tetapi teman saya yang memfasilitasi kedatangan teman ini mengingatkan ketika saya meledek,"Gak salah jauh-jauh dari Majalengka cuma mau lihat pesawat?"

Ia bilang,"Gak salahlah, mereka itu seumur hidup belum pernah lihat pesawat. Apalagi anak-anaknya!"

Ada sedikit sesal dengan tawa yang sudah terlepas. Saya berpikir apa yang menurut saya tidak menarik belum tentu demikian dengan orang lain. Apa yang tidak saya sukai, bukan berarti orang lain harus tidak suka.

Seumpama saya tidak suka musik metal, tidak seharusnya saya merendah selera orang yang menyukai musik cadas itu.

Akhirnya kami janjian untuk bertemu di pinggiran Bandara Soekarno-Hatta yang ke arah Kampung Melayu. Hari itu pas satu Januari 2013. Jadi acara tahun baruan cuma mau lihat pesawat setelah malamnya basah kuyup diguyur hujan.

Saya ajak serta anak istri dengan disertai rintik-rintik hujan. Kami bertemu dan berteduh di warung. Tanpa disengaja saya ikut memperhatikan pesawat-pesawat jumbo yang tinggal landas. Melihat dengan jelas perut pesawat yang lebar dan panjang berwarna putih.

Loh kok saya menikmati? Dasar munafik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun