Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humor

Si Kate dan HP Kesayangannya (Tak Bisa Berhenti Menulis)

3 Januari 2013   15:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:33 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Peringatan: Tulisan kisah Si Kate tidak
berkepentingan membuat Anda tertawa berguling-guling sampai nungging atau terkencing-kencing. Apalagi membuat mati ketawa ala orang sinting. Tapi hanya mengingatkan, tertawa itu memang
penting. Termasuk menertawakan diri sendiri!

Sepertimya Si Kate sudah jadi penunggu pohon ceri. Tidak pagi tidak siang, malam pun duduk di situ ditemani HP kesayangannya. Di saat orang lain kerja dia malah sibuk buka-bukaan, eh buka situs gitu.

Sarapan pertamanya tidak lain ya Kompasiana. Kalau untuk situs lain alokasinya cukup satu tab. Tapi untuk Kompasiana bisa dua sampai tiga tab.

Tak jarang juga dihabiskan waktunya buat bengong memikirkan utang dan kontrakan rumah yang hampir jatuh tempo. Herannya masih bisa senyum-senyum sendiri. Takutnya bila keseringan begitu!

Untung Si Kate masih getol menulis saban hari. Padahal Si Kate sudah ngombali istrinya bakal berhenti atau minimal mengurangi aksi menulisnya.

Karena menulis dianggap pekerjaan yang sia-sia. Tidak menghasilkan apa-apa. Cuma buang tenaga, pikiran, dan pulsa.

Sementara Si Kate merasa banget manfaatnya dengan menulis. Secara materi memang tidak dapat. Dapat damprat sih iya. Tapi dengan menulis Si Kate mendapatkan sesuatu banget. Menulis sudah bagaikan suara hati.

Menulis itu bagi Si Kate memiliki sensasi tersendiri. Untuk mengembangkan imajinasi, memacu motivasi, dan berbagi inspirasi.

Bagaimana bisa disuruh berhenti menulis? Apa boleh buat belum bisa 'tobat' bermain-main dengan kata-kata. Menulis sudah merupakan obat untuk mencerahkan pikiran, agar tidak cepat pikun.

Mungkin orang-orang mulai jenuh atau bosan dengan tulisan Si Kate. Tetapi dia tetap berkomitmen untuk menulis yang tidak bikin jenuh. Minimal ada unsur-unsur lucunya yang bisa bikin senyum untuk melupakan utang atau kemacetan sejenak.

Niat sih begitu. Tetapi dengar-dengar ada yang baca nama Si Kate saja mukanya sudah cemberut berat.

Wah siapa sih oknum pembaca itu?

Lanjut. Hidup itu memang perlu kegembiraan. Rugi kalau wajah yang dikarunia Tuhan dengan taburan senyuman ini dibikin pahit seperti pare atau empedu.

Senyum tulus itu berpahala. Senyum itu menyejukkan dan membuat orang lain senang. Sebab itu setelah baca kisah tentang Si Kate bolehlah senyum-senyum supaya berpahala. Membuat sedikit bangga yang menulis ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun