Andaikan saja ada yang mengajukan pertanyaan seperti judul di atas, maka pasti akan langsung saya jawab: TIDAK TAHU!
Ya, tidak tahu. Karena saya sendiri sampai saat ini jujur belum tahu tulisan yang baik, benar, dan bagus itu seperti apa.
Namun bila ada yang ingin tahu gampang sekali. Dengan mudah sekali akan menemukannya dengan menggunakan mesin pencari Google.
Pasti akan banyak sekali referensinya. Tinggal baca dan hafalkan di luar kepala. Saya percaya itu, walau belum pernah mencobanya he he he....
Sekali lagi sampai saat ini, saya belum tahu pasti standarnya sebuah tulisan itu dikatakan baik, bagus, dan benar. Minimal teorinya.
Karena saya lebih menyakini tulisan yang memenuhi ketiga kriteria itu adalah bila sebuah tulisan itu murni mengalir dari hati.
Yang kemudian diterjemahkan oleh pikiran dan jemari tangan kita.
Kalau sekadar teori saya kira gampang mempelajarinya. Tetapi untuk bisa menulis dengan ketulusan hati itu sangat tidak mudah.
Betapa indahnya ketika apa yang kita tulis lahir dari samudra hati dan dapat menyentuh hati pembaca. Bukan mampir ke otaknya.
Ini tidak bisa dipelajari dengan membaca teori-teori. Tapi harus kita selami sendiri dengan mempraktikkannya. Meletakkan jiwa kita dalam setiap kata-kata. Menjadikan setiap kata itu bernyawa.
Ini perlu proses. Sampai kita merasa nyaman dan nikmat dalam proses menulis.
Maha karya para pujangga dari puluhan abad yang lalu lahir tidak melalui teori menulis yang mumpuni. Namun lahir dari hati yang menyatu dalam setiap kata yang ia tulis.
Bila sampai saat ini kita masih meraba-raba dan belum menemukan jalan ke hati dalam berkarya tulis. Tak perlu kecewa. Menulis saja terus dan rasakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H