Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

SBY Blusukan, Dahlan Iskan Kecelakaan, dan Kehendak Tuhan

6 Januari 2013   03:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:28 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendadak Presiden SBY melakukan kunjungan kerja tanpa pemberitahuan resmi dan pengawalan khusus seperti biasanya. Blusukan bahasa kerennya. Seperti yang sering dilakukan Jokowi, Gubernur Jakarta.

Blusuan Presiden SBY pada Jumat (04/01/2013) ke Tanjung Pasir di wilayah Tangerang-Banten sontak bikin heboh.

Berbagai opini bermunculan. Sikap publik bertolak belakang dengan blusukan ala Jokowi. Tanggapan negatif lebih banyak yang muncul menyikapi blusukan gaya SBY.

Blusukan SBY dianggap hanya meniru gaya kepemimpinan Jokowi dan untuk mengambil hati rakyat. Blusukan SBY pun ditapsirkan untuk pencitraan di sisa masa jabatannya sebagai presiden.

Kita tidak tahu, bisa saja blusukan SBY adalah murni panggilan untuk lebih memperhatikan rakyat yang selama ini agak terabaikan. Akibat banyak memikirkan urusan partai-nya yang dirundung masalah silih-berganti.
Berita di akhir pekan yang cukup menghebohkan lainnya adalah kecelakaan yang dialami Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Sabtu, 5 Januari 2013 saat mengendarai mobil listrik Tucuxi.

Kejadian itu terjadi dalam rangka uji coba 1000 km menempuh perjalanan Solo-Surabaya. Dimana mobil milik DI rusak parah

Atas kejadian ini muncul berbagai opini seperti biasa. Ramai-ramai mengkaitkannya sebagai kehendak Tuhan. DI kualat karena pakai acara ruwatan segala yang dipimpin dalang Ki Manteb Sudarsono.

Kita boleh saja bebas beropini. Apapun itu. Cuma sayangnya dalam hal ini kebanyakan kita menjadi maha tahu menanggapi atas apa yang terjadi.

Kalau kita beranggapan, kecelakaan yang dialami DI karena ruwatan, sehingga Tuhan memberi teguran. Bagaimana dengan entah berapa banyak kegiatan ruwatan yang sukses, sehingga ruwatan menjadi runitas?

Bisa saja kecelakaan mobil listrik Tucuxi adalah murni kecelakaan manusia atas kehendak bebas yang ia miliki.

Lalu bagaiaman dengan acara busukan SBY? Kenapa kita tidak berpikir itu dilakukannya atas kehendak Tuhan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun