Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjaga Mood Menulis

26 Desember 2012   02:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:03 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pernahkah kita kehilangan mood menulis? Ada ide tapi ketika tangan hendak menekan tombol-tombol di papan ketik perasaan tidak nyaman.

Untuk menyelesaikan satu tulisan pendek saja betapa susahnya. Kesal dan dongkol sendiri. Akhirnya apa yang kita tulis tidak sesuai kehendak hati. Saya yakin pasti ada yang pernah mengalami.

Ketika hal ini sering terjadi, kemungkinan besar lama-lama kita akan kehilangan selera dan gairah menulis. Terbawa rasa malas. Kehilangan mood sama sekali. Kalau pun menulis, tulisan yang dihasilkan sudah jauh dari harapan.

Itulah sebabnya penting untuk menjaga mood menulis, agar tetap bisa terus menulis. Yang lebih penting lagi menghasilkan tulisan yang bermanfaat baik dan membawa aura positif.

Mungkin ada yang mengabaikan soal mood ini dan berkata,"Saya tidak butuh mood. Kapan aja bisa menulis kalau mau!"
Ya, ini pasti penulis sudah sekelas setengah dewa atau penulis semaunya alias egois.

Dalam menulis, selain kemampuan, kemauan dan gairah belum cukup. Karena ketika menulis ada rasa nyaman dan bisa menikmati apa yang sedang kita tulis adalah hal yang penting.

Suasana di kedalaman hati yang nyaman dan damai akan sangat berpengaruh pada hasil sebuah tulisan.

Untuk menjaga mood menulis, agar bisa terus menulis tentu kita harus menulis hal-hal yang kita sukai dan kuasai. Menulis pengalaman-pengalaman yang paling berkesan. Pembelajaran hidup yang sangat mendalam.

Dengan demikian pasti kita akan dengan senang hati menuliskannya.

Tentu yang paling berat adalah menjaga mood untuk terus menulis di jalur yang lurus dan benar. Menulis apa yang seharusnya ditulis yang berguna dan mendatangkan kebaikan.

Ini tentu perlu selalu kita niatkan dalam setiap kali memulai menulis. Pertanyaan kuncinya: "Adakah manfaat dan kebaikan dari apa yang saya tulis?"

Jangan bosan-bosan pertanyaan ini kita ajukan pada diri sendiri saat setiap kali hendak menulis. Dimana akhirnya akan menjadi pedoman kita dalam berkarya.

Sebagai seorang penulis, menjaga mood bisa sama halnya dengan menjaga harta karun. Sebab itu adalah sesuatu yang bernilai. Entah apa jadinya bila menulis tanpa adanya mood lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun