Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Writing is My Passion

17 Desember 2012   06:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:30 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13557256741582483989

Bisa terus menulis sejak tiga tahun yang lalu sampai saat ini sulit untuk melewatkan satu hari pun tanpa menulis. Baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Dalam keadaan tenang ataupun kacau. Tentu membutuhkan yang namanya kegairahan. Ya, gairah menulis! Sebab menulis sesuatu banget. Begitu membahagiakan.

Menyukai menulis. Lalu jatuh cinta pada kata-kata. Lahirlah sebuah kegairahan, sehingga menulis menjadi hal yang menyenangkan.

'Writing is My Passion' itulah yang tertulis pada kaos yang dihadiahkan Kompasiana pada saya di perhelatan Kompasianival 2012 di Gandaria City beberapa waktu yang lalu.

Walaupun pada kesempatan itu tidak mendapatkan satu hadiah pun, pada akhir acara cukup cukup terhibur dengan sebiji kaos tersebut.

Membaca yang tertulis ' Writing is My Passion' seakan membangkitkan kembali urat-urat kegairahan setelah sempat loyo.

Menjawab pertanyaan teman-teman yang penasaran perihal saya bisa tanpa henti menulis seakan tanpa kehabisan ide. Pada kesempatan ini harus saya katakan. Bahwa semua ini bisa terjadi karena adanya gairah.

Gairahlah yang mendatangkan banyak ide. Gairahlah yang memudahkan proses menulis. Gairahlah yang membuat menulis itu menyenangkan. Gairah itu yang menjadikan menulis itu terasa sesuatu banget. Gairah itu yang membuat sulit untuk berhenti menulis.

Karena adanya gairah, menulis bagaikan sedang mencumbui sang kekasih di khayangan. Bagaikan menikmati segelas kopi hangat di pagi hari. Bahkan bisa senikmat sedang bersenggama. Ups.

Lalu bagaimana gairah itu ada? Jatuh cintalah pada kata-kata. Pikirkan bahwa menulis itu hal yang menyenangkan. Menulis itu mendatangkan manfaat. Dengan menulis dapat berbagi inspirasi. Dengan menulis dapat berbagi beban. Dengan menulis pun dapat menyuarakan kebenaran.

Masih tidak bergairah? Cobalah tuliskan saja apa hal yang paling menyenangkan dalam hidup sahabat. Segera tulis dan rasakan gairahnya.

Anda sedang jatuh cinta? Tuliskan segala yang ada tentang kekasih Anda. Mulai bergairah? Tuliskan semuanya!

Nah, sudah mulai menggairahkan, bukan? Awas ketagihan![caption id="attachment_230002" align="aligncenter" width="400" caption="ilustrasi; knowempowernetwork.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun