"Gak bisa gitu. Saya gak terima!" tukasnya.
Seorang rekan di samping berusaha membela,"Maksudnya benar, Pak. Namanya barang haram."
"Gak bisa! Kalau daging babi dibilang haram baru benar. Kalau teh sama gula barang haram mana ada itu?!" rupanya Pak HRD ini tetap ngotot dan mencari pembelaan.
Ya sudahlah. Ceritanya sampai di sini. Sebenarnya ada kelanjutannya. Tapi malas menulisnya ha ha ha....karena yang baca pasti sudah menangkap maksudnya.
Kan pintar-pintar.
Maksudnya, kalau sudah berdebat pastinya ego untuk menjadi pemenang pasti keluar. Terlepas salah atau benar.
Masalah yang namanya teh dan gula itu haram atau bukan, sebenarnya hanyalah persepsi saja. Kalau dibilang tidak haram ya benar. Tapi dikatakan haram pun tidak salah.
Masalahnya? Sekadar permainan kata-kata saja. Tetapi anehnya sering menyesatkan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H