Hari-hari ini hidup terasa berat dan berbeban. Begitu banyak kesulitan dan masalah yang harus diselesaikan. Kebutuhan mendesak sudah tak terelakan. Ingin berkeluh malu rasanya. Berdoa sudah. Tapi keadaan tak berubah. Datang pada Sang Guru adalah pilihan.
Tanpa basa-basi Sang Guru berkata:
sahabatku...
Ketika menghadapi kesulitan, banyak orang mengeluh. Penuh tanya. Mengapa begini? Mengapa begitu? Seakan tak mau terima yang namanya kesulitan itu.
Begitu pula ketika ada masalah. Hati sudah gelisah dan marah-marah. Kembali bertanya. Mengapa masalah tiada habisnya? Tuhan, mengapa harus aku yang Engkau beri masalah?
Berkeluh-kesah dan tak terima atas segala kesulitan yang ada menandakan ketidak-mengertian akan hakekat diri yang sesungguhnya.
Bahwa Tuhan menciptakan manusia secara sempurna dengan segala potensi yang luar biasa. Memberitakan nurani sebagai pelita kehidupan dan akal sehat untuk mengeloh mengontrol hidupnya.
Sahabtku...
Sejatinya kesulitan dan masalah itu tiada. Ada karena manusia sendiri yang menciptakannya. Manusia sendiri yang membuat hidup ini sulit dan bermasalah.
Ada masalah dan kesulitan sebab manusia tidak mampu mengelola hidup dengan akal sehat dan mengabaikan suara nurani.
Manusia lebih memilih mengikuti pemikiran dan kehendak sendiri.
sahabatku...
Sejatinya tidak akan ada masalah bila mau menggunakan segala potensi kebenaran yang ada untuk menjalani hidup ini.
Hidup lurus dan pasrah sesuai irama semesta. Tidak macam-macam dan banyak keinginan. Selalu berada di Jalan Tengah.
Sahabatku...
Karena masalah dan kesulitan itu tiada. Apa yang harus dimasalahkan dan dibikin sulit?