Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Setelah Kartu Jakarta Sehat, Kini Jakarta Pintar

1 Desember 2012   08:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:23 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_226960" align="aligncenter" width="565" caption="Jokowi sedang menunjukkan KJP@Jakarta.tribunnews.com"][/caption] Kinerja pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama memang efektif dan luar biasa. Baru dalam hitungan belum dua bulan sudah banyak melakukan gebrakan. Sejak dilantik 15 Oktober 2012 Jokowi-Ahok sudah memberikan bukti nyata. Program unggulan yang dijanjikan sewaktu kampanye tanpa menunggu lama sudah direalisasikan. Karena keduanya memang lebih banyak bekerja daripada bicara. Terbukti Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada 10 November 2012 sudah diluncurkan dan langsung dibagikan di beberapa kelurahan. Setelah itu, kini memasuki awal Desember 2012, kembali Jokowi meluncurkan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Sekitar 3000 kartu dibagikan kepada para siswa. Menurut rencana dalam Desember ini akan dibagikan kira-kira 6000 lembar. Jokowi mengawali pembagian KJP ini pertama kali di SMA Yappenda, Jl. Swasembada Timur, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (1/12/2012). Pada kesempatan itu Jokowi berkata dan dikutip Detik.com,"Tahun depan kira-kira 332.000 yang mau diluncurkan untuk sekolah swasta maupun negeri. Tapi yang banyak sekolah swasta yang diberikan kartu ini." Lebih lanjut Jokowi menjelaskan,"Itu bukan untuk biaya sekolah, tapi untuk biaya beli seragam, beli sepatu, beli buku, sama untuk tambahan biaya gizi dan transport, karena biaya sekolah udah ditanggung." Kartu Pintar yang sudah terintegrasi dengan kartu ATM Bank DKI ini begitu dibagikan sudah terisi sejumlah uang. Untuk SMA atau SMK senilai Rp 240.000, SMP Rp 210.000, dan SD Rp 180.000. Kemudian setiap bulannya akan ditransfer kembali sejumlah uang yang disebutkan. Apa yang dilakukan Jokowi beserta Basuki untuk membangun Jakarta Baru dengan KJS dan KJP patut diapresiasi. Karena wujud nyatanya sudah ada hanya dalam hitungan 47 hari. Bukankah hal ini menunjukkan cara kerja yang efektif? Saya bikin e-KTP saja sudah hampir setahun ini belum jadi-jadi di daerah Tangerang. Apa mentang-mentang gratis ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun