Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Omong Kosong tentang Kata-kata

25 November 2012   01:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:43 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_225661" align="aligncenter" width="400" caption="Temukan kebenaran di balik kata-kata@lokerseni.web.id"][/caption] Semua kisah ada karena kata-kata. Perseteruan dan caci-maki, ataupun perdebatan disebabkan adanya kata-kata. Semua rasa cinta dan benci terungkap, tak lain karena ada kata-kata. Segala kebenaran dan kebohongan pun tersebar menggunakan kata-kata. Lisan maupun tulisan yang nyata. Setiap waktu dunia dipenuhi kata-kata. Untuk mengungkapkan segala rasa yang ada. Dunia tak kehabisan serangkaian kata. Dunia begitu indah atau suram, dihiasi kata-kata. Kata-kata begitu berkuasa. Bisa mengubah dunia ataupun menghancurkannya. Hidup oleh kata, matipun oleh kata. Kapan dunia akan kehilangan kata? Kata-kata bisa berguna, pun dapat bikin celaka. Yang menyedihkan adalah manusia hidup dalam kata-kata tanpa berbuat apa-apa. Hanya mendewakan kata-kata, bagaikan menyembah berhala. Terpaku pada kata-kata yang hanya serupa benda mati saja. Menggantungkan hidup hanya pada kata-kata sungguh berbahaya. Sebab sering kali dalam keheningan lebih berharga. Mencari kebenaran dalam kata-kata, sama bodohnya. Ketahuilah, tiada kebenaran dalam kata-kata. Manusia harus melampaui segala kata yang ada. Sejatinya kebenaran memang tiada dalam umbaran kata. Karena kebenaran yang ada jauh bersembunyi di balik kata-kata. Ketika manusia yang telah mencapai kesadaran sunyata. Ia tidak membutuhkan kata-kata untuk menemukan kebenarannya. Dalam keheningan samudra hati kebenaran itu berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun