Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saling Menyalahkan Enak Nian, Bisa Jadi Perang Akhirnya

5 November 2012   16:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:56 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia pada umumnya cenderung akan membalas sebagaimana ia diperlakukan. Ketika ada yang menyalahkan dirinya, maka serta-merta ia akan balik menyalahkan.

Pada saat ada yang menyalahkan dirinya, spontan ia juga akan menyalahkan. Hal ini dilakukan bisa sebagai cara untuk menutupi kesalahannya ataupun untuk membela dirinya.

Karena keasyikan saling menyalahkan. Pada awalnya dengan kata-kata. Bisa lupa diri, sehingga tangan melayang atau pun piring berterbangan pada akhirnya.

Seorang suami pulang kerja dalam keadaan lelah dan lapar. Berharap sesampai di rumah sudah tersedia hidangan lezat. Apalagi ia sudah pesan dimasakan sayur kesukaannya. Sambal
petai terasi.

Namun apa yang terjadi? Sesampai di rumah tiada hidangan apapun di meja makan. Istrinya malah tertidur pulas.

Jelas sang suami naik pitam. Segera dibangunkan istrinya. "Kamu ini kerjanya tidur aja. Bukannya masak buat suami!"

Sang istri tidak terima,"Pulang kerja biasanya marah-marah. Saya
ketiduran karena kecapekan seharian ngurus rumah dan anak. Bukan enak-enakan!"

"Tapi masa' sih sampai gak sempat masak buat suami!" bentak sang suami.

"Mau masak apa? Uang belanja aja gak dikasih!" sang istri tak mau kalah.

"Bukannya waktu gajian udah dikasih semua?! Ini, baru tanggal berapa?"

"Ya udah habislah! Bayaran ini-itu. Memangnya kamu kasih berapa? Ini juga masih kurang!"

Sudah. Sudah. Sudah! Kalau dilanjutkan bisa bakal panjang dan piring-piring akan melayang ke hadapan pembaca.

Pemicu saling menyalahkan ya karena sama-sama merasa benar. Padahal kenyatannya bisa saja keduanya salah.

Lihat juga perseteruan insan sepak bola kita. Antara kubu PSSI dan KPSI. Tiadanya lelah berperang opini. Saling menyalahkan.

Mengapa perselisihan ini sampai berkepanjangan?

Karena masing-masing merasa paling benar. Punyai kepentingan yang harus dibela mati-matian. Haram kalau harus mengalah. Gengsi dong. Lebih baik tabuh genderang perang. Dalam hal ini perang kata-kata dan kepentingan.

Saling menyalahkan, pada akhirnya yang ada adalah kedua pihak mengalami kerugian dan saling menyakiti. Apa gunanya?

Ada sih, dunia jadi lebih ramai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun