Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siapa Lagi yang Harus Disalahkan Kalau Bukan Saya?

4 November 2012   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:58 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena terjadi salah komunikasi seringkali menyebabkan terjadi kesalahan. Akhirnya yang biasa terjadi adalah saling menyalahkan. Sudah umum seperti itu. Jadi siapa yang salah sebenarnya?

Waktu itu melalui telepon dari luar kota bos memberikan tugas pada saya untuk pergi ke laboratorium. Membawa beberapa potong batu untuk mengetahui nilai unsur kimia yang dikehendaki.


Tugas ini sudah beberapa kali saya lakukan. Ketika mendapat tugas tersebut sebenarnya kurang jelas.


Tetapi saya sok tahu dan meyakinkan pasti maunya bos itu apa.


Ketika hasil uji unsur kimia dari lab keluar. Betapapun marahnya bos. Karena unsur kimia yang mau diuji itu tidak sesuai kehendaknya.


Bos merasa sudah memberikan tugas dengan jelas. Sementara saya merasa kurang jelas.


Akhirnya bos berkata,"Sekarang siapa yang mau tanggung jawab dan menanggung biayanya?"


Lalu saya menanggapi,"Karena pasti Bapak tidak mau disalahkan, anggap saja saya yang salah. Biayanya saya yang tanggung kalau begitu. Potong dari gaji saya saja!"


"Kasbon kamu udah banyak. Gimana potong lagi?" sahut bos yang mulai mereda amarahnya.


"Kalau bukan saya yang menanggung, siapa lagi yang mau? Kan Bapak bilang tidak mau tanggung!" demikian saya beralasan.


Namun beruntung karena saya tidak jadi harus menanggung biayanya. Hanya disuruh segera membawa kembali batu untuk diuji ulang kadar unsur kimia yang dikehendaki bos.


Ketikan ada yang bersalah, memang rasanya berat untuk mengakui. Karena memang tidak enak ketika harus menanggung kesalahan.


Saat itu saya berani mengambil resiko ya karena memang tidak ada pilihan. Perhitungan saya sebenarnya kesalahan itu seimbang antara saya dan bos. Karena pasti bos tidak mau disalahkan, tentu saya yang harus menanggungnya. Siapa lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun