Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Beranikah Mengakui Kesalahan yang Tak Disadari?

23 September 2012   04:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:53 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang yang mau menyadari dan berintrospeksi diri tentang kesalahan-kesalahannya, maka ia akan dijauhkan dari kesalahan.

Saya menemukan panggilan tak terjawab dari rekan kantor sore itu. Segera saya menghubungi, saya pikir pasti penting. Karena rekan ini jarang-jarang menghubungi saya.

"Halo, ada apa ya? Maaf tadi sedang di jalan!"

"Loh, kok ada apa? Kok situ yang telepon!" sahut rekan tersebut cengengesan.

"Lah, kan kamu miscall ke nomor saya ini?!" sahut saya.

"Gak, gak..." telepon langsung ditutup.

Ketika keesokannya bertemu, rekan ini tetap membantah kalau ia tidak pernah menelepon saya.

Ya sudahlah kalau memang tidak menelepon. Tetapi semua panggilan toh tercatat dan tidak bisa dibantah.

Bisa saja rekan ini tanpa sengaja memencet nomor saya. Tentu ia tidak merasa.

Kalau kita hubungkan dalam kehidupan ini, sesungguhnya ada saja kita melakukan kesalahan tanpa kita sadari.

Tetapi walau kita sadari atau tidak sengaja. Namun swtiap kesalahan akan tercatat dan terekam dengan baik. Langit sebagai kamera merekam semuanya dengan rapi.

Ketika kita harus mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita kelak. Segala kesalahan dan kabaikan tercatat dengan valid. Termasuk semua perbuatan kita yang tak disengaja. Yang tak kita sadari.

Mungkin kita bisa saja berkelit dan tak mengakui yang tercatat. Berdalih kalau malaikat ngantuk, sehingga salah mencatat.

Tetapi ketika rekaman segala perbuatan kita ditayangkan, maka tak mungkin kita berkelit lagi.

Manusia memang makhluk yang penuh dengan alasan dan pembenaran untuk menyangkal kesalahan pada jaman sekarang.

Untuk itulah bagi yang masih memiliki kasadaran, akan selalu menyempatkan diri berintrospeksi dan bertobat. Demi untuk menyadari kesalahan-kesalahan yang tak sengaja dilakukan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu dan mau mengakui kesalahan dengan selalu berintrospeksi diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun