Fantastis! Itulah yang dilakukan Koperasi Langit Biru yang berlokasi di Tigaraksa, Tangerang-Banten.
Dalam waktu singkat _dari Januari-Oktober 2011_ dapat meraup uang triliunan rupiah dari anggotanya yang mencapai sekitar 150 ribu orang.
Korbannya bukan hanya orang biasa. Tapi dari guru, tentara sampai pejabat. Bukan hanya dari Banten dan sekitarnya. Ada juga yang berasal dari luar kota. Bahkan dari luar propinsi.
Berita tentang penipuan Koperasi Langit Biru ini muncul lagi, seiring dengan kabar kematian Jaya Komara, boss koperasi ini di tahanan, Kamis pagi, 13/9/2012.
Saya kebetulan bertemu beberapa korban di tempat kerja yang masih menyimpan kekesalan. Karena ada yang sampai kehilangan Rp 60 juta.
Menurut mereka, awalnya juga tidak begitu percaya dengan usaha ini. Tetapi kemudian mereka tertarik karena sudah ada yang menuai hasil. Koperasi ini juga khusus untuk nasabah muslim.
Pengurusnya sangat islami. Sebab setiap waktu salat, semua kegiatan dihentikan. Nasalah diajak salat bersama dan diceramahi
Tak heran kemudian mereka berani membeli sampai beberapa paket. Satu paket antara Rp 385 ribu-Rp 14 juta. Lalu mengajak teman dan saudara.
Paket keuntungannya setiap bulan akan menerima bonus berupa uang tunai dan sembako..
Kenyataannya? Kebanyakan mengalami kekecewaan, sebab bonus yang dijanjikan hanya diterima sekali dua kali. Malah ada yang belum sempat menikmati bonusnya.
Mengapa masih banyak yang tergiur dengan usaha penipuan ini? Dari waktu ke waktu muncul dan selalu ada yang menjadi korban.
Keserakahan! Selama masih ada sifat keserakahan yang berlebihan, maka kepintaran dan akal sehat manusia akan melemah fungsinya.
Karena itu saya bilang ke teman yang tertipu itu,"Daripada mendapat uang seratus juta dengan mengeluarkan uang satu juta dulu. Saya lebih memilih satu juta yang nyata-nyata sudah di tangan daripada seratus juta yang belum ketahuan di mana."
Sayangnya, kasus penipuan Koperasi Langit Biru yang menurut korban nilai kerugiannya lebih besar dari kasus Century, kurang mendapatkan perhatian dari media dan pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H