Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Papiii... Dede Sudah Bisa Masak Mie Goreng!

9 September 2012   02:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:44 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jaman memang sudah modern, tetapi aktivitas memasak tidak akan pernah ketinggalan jaman untuk diajarkan kepada anak-anak.

#
Si Dede tumben-tumbenan selalu menanyakan kapan saya pulang melalui telepon. Alasannya sudah kangen. Padahal saat liburan Lebaran saya sudah pulang. Karena urusan kerja, selama ini saya harus tinggal di Mess.

Waktu libur akhir pekan, saya usahakan pulang untuk melepas kangen dengan Si Dede.

Rupanya ada kabar gembira yang ingin disampaikan. Selain dapat hadiah mainan dari maminya karena ulangan nilainya dapat sepuluh.

Ternyata Si Dede ingin bilang,"Papiii...Dede udah bisa masak mie goreng loh!"

"Benaran udah bisa masak sendiri?" saya antusias ingin meyakinkan.

"Iyalah! Dede kan mau masak sendiri biar gak repotin Mami!" senyum Si Dede mengembang. Lalu malu-malu menahan tawa melanjutkan,"Tapi Dede lupa kasih bumbunya. Begitu mau makan, gak ada rasanya deh.... ha ha ha...."

Sorenya saat saya hendak membuat nasi goreng Si Dede ikut membantu memotong sayuran. Dengan senang hati saya persilakan.

Tampak betapa senangnya Si Dede. "Kalau sama Papi enak. Dede boleh bantu. Sama Mami suka gak boleh! Sebenarnya Dede itu senang loh bantu-bantu masak."

Melihat Si Dede memotong tomat, Si Mami sudah mulai wanti-wanti,"Awas kena pisaunya!"

"Aduh, Mami selalu begitu. Tenang aja sih!" sepertinya Si Dede kurang senang dengan sikap maminya yang terlalu khawatir.

Saat menggoreng telur dan menumis sayurannya, Si Dede juga meminta diberi kesempatan.

Kesempatan itu saya berikan untuk ia belajar dan merasakan sendiri pengalaman memasak.

Si Mami khawatir karena Si Dede pernah tangannya terkena pinggiran kuali sampai melepuh. Dimana menurut saya hal itu justru sebuah pengalaman yang berharga.

Saya lihat Si Dede begitu senang dan antusias langsung terjun ke dapur. Menurut saya, sebagai orang tua semestinya memberikan kesempatan untuk merasakan sensasi memasak. Tidak hanya tahu makan.

Tetapi itulah, sering kali sebagai orang tua justru menghambat anak untuk belajar. Karena kekhawatiran yang berlebihan.

Saya pribadi justru selalu menyemangati Si Dede untuk belajar. Saya katakan,"Waktu Papi umur tujuh tahun, Papi udah bisa masak sambil menggendong adik, makanya Dede juga harus bisa masak!"

Karena menurut saya, memasak itu adalah sesuatu aktivitas yang tidak akan ketinggalan jaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun