[caption id="attachment_210218" align="alignnone" width="640" caption="ke manakah hasil jajak pendapat gerangan?//hariansumutpos.com "][/caption]
Tidak seperti pada pelaksanaan Pilkada Jakarta Putaran Pertama, dimana hasil jajak pendapat beberapa lembaga survey sudah "bergentayangan" di berbagai media jauh sebelum hari H-nya.
Bahkan ada lembaga survey yang dengan yakinnya memastikan bahwa Pilkada Jakarta selesai dalam satu putaran untuk kemenangan pasangan Foke-Nara.
Kenyataannya kita semua sudah tahu. Membuat malu semua lembaga survey yanng kompak menjagokan Fauzi Bow untuk memimpin kembali Ibu Kota Negara.
Kini menjelang putaran kedua yang tinggal dalam hitungan minggu. Lembaga-lembaga survey belum menampakkan "hidungnya". Tidak ada acara jor-joran bersaing mengeluarkan hasil jajak pendapatnya.
Kapokkah atau belum ada yang berani pesan orderan lagi?
Bahkan lembaga survey yang mengaku "Akurat, Terpercaya, dan Berpengaruh" pun belum berani merilis hasil surveynya untuk publik. Paling untuk internal saja. Takut?
Malah ada lembaga survey yang justru mengeluarkan hasil jajak pendapat untuk Pemilu 2014 tentang calon presiden. Padahal masih lama acaranya.
Keengganan lembaga survey untuk merilis jajak pendapat kali ini, kemungkinan besar pasti karena gagal total pada putaran pertama.
Apabila memaksakan diri dan hasilnya meleset. Tentu akan mempengaruhi kredibilitas lembaga survey mereka. Tidak heran mereka memilih aman.
Tetapi secara diam-diam lembaga survey mengadakan jajak pendapat. Hasilnya baru dicocokkan kemudian.
Kalau meleset hasilnya ya cukup diam seribu bahasa. Tapi kalau tidak jauh berbeda dengan hasil riilnya, barulah omong besar ha ha ha .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H