Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Muliakanlah Tempat Ibadah Agama Lain"

5 Agustus 2012   07:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:14 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Muslim yang baik harus memuliakan tempat ibadah agama lain!" demikian yang pernah dikatakan Sultan Saladin dari Mesir.

Siapa yang tidak kenal Sultan Saladin yang legendaris itu?

Sultan Saladin atau Salahuddin Al Ayubi (1137 - 4 Maret 1193) adalah seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak saat ini), Beliau adalah pendiri Dinasti Ayyubiyyah di Mesir dan  Suriah.

Sultan Saladin adalah tokoh kunci pada Perang salib III (1188-92). Perang salib III adalah yang paling legendaris. Karena adanya pertarungan sengit antara Raja Richard versus Sultan Saladin yang berakhir saling berjabat tangan.

Saladin, King of Egypt atau Saladin Sang Raja Mesir terkenal karena hati yang mengampuni. Tercatat dalam buku-buku sejarah betapa mulianya Sultan Saladin. Ketika pasukan Salib menyembelih semua Muslimin yang ditemui saat mereka menaklukkan Jerusalem.

Sebaliknya Sultan Saladin memberikan amnesti dan kebebasan bagi kaum Katolik Roma begitu ia menaklukkan Jerusalem.

Kembali kepada perkataan Sultan Saladin. Memuliakan tempat ibadah agama lain bagi orang muslim yang baik.

Tentu saja sebuah ajaran yang sangat mulia. Karena Sultan Saladin dalam berperang pun prinsipnya selalu meminimalisasi korban dan kerusakan.

Inilah contoh pemimpin yang dihormati kawan dan disegani lawan. Kebaikan dan kearifannya benar-benar mencapai tingkat tertinggi.

Sultan Saladin sepantasnya menjadi teladan bagi setiap orang yang ingin menjadi pemimpin.

Karena keteladanan dan sifat ksatrianya. Lebih mengutamakan keselamatan rakyat dan sangat menghormati pemeluk agama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun