[caption id="attachment_202663" align="alignnone" width="474" caption="Bayi saja bisa tertawa//beragaminfo.com "][/caption]
Percaya tidak percaya, Tuhan saja suka tertawa terbahak-bahak di surga. Konon di surga pun semua penghuninya suka tertawa. Untuk tertawa mereka tidak perlu menonton "Opera van Java" atau mengundang grup lawak dari dunia.
Bayangkan betapa merananya hidup ini. Bila para penghuninya tidak ada yang bisa atau mau tertawa.
Sebelum lebih lanjut. Coba periksa diri masing-masing dengan teliti. Periksa bolak-balik atas-bawah. Sudah?
Yakinkan diri.
Apakah Anda termasuk makhluk yang tidak memiliki berselera humor?
Apakah Anda seringkali melewati hari tanpa tertawa satu kali pun?
Apakah Anda bahkan tak bisa tertawa ketika menonton acara lawak yang demikian lucu?
Kalau demikian. Saya sarankan Anda segera ke laut saja! Loh, buat apa? Disuruh bunuh diri? Kemudian mati digulung ombak atau dimakan hiu? Kejam nian!
Tetapi bukan itu maksud sebenarnya. Saya sarankan ke laut, agar Anda bisa segera tertawa terbahak-bahak dengan menghadap laut.
Maksudnya agar Anda bisa menertawakan sepuasnya diri Anda yang tidak memiliki selera humor itu.
Andaikan dunia ini penghuninya tidak ada yang bisa tertawa. Itu artinya dunia akan akan menjadi gersang dan menyedihkan.
Ketahuilah betapa pentingnya memiliki selera humor. Bisa melewati hari dengan waktu-waktu untuk tertawa.
Banyak manusia demi untuk memancing tawanya rela membayar mahal. Mengundang para pelawak profesional untuk menggelitik syaraf tawa mereka.
Betapa penting tertawa ini demi kelangsungan hidup. Hidup tanpa tawa bagaikan hidup di padang gersang tanpa adanya air.
Dengan tertawa kita bisa mendapatkan beberapa manfaat. Di antaranya: mengurangi stress, baik untuk kesehatan jantung, menjaga mood baik, mengurangi rasa sakit, menjaga hubungan baik, seperti berolahraga, dan dapat meningkatkan respon sistim kekebalan tubuh.
Mungkin ada yang mengatakan bahwa dirinya sulit untuk tertawa. Kalau memang demikian. Sekali lagi saya sarankan ke laut saja untuk berlatih tertawa.
Kalau sulit menemukan laut. Bolehlah mengikuti cara yang pernah saya lakukan. Sering-sering menghadapi cermin dan segera tertawa terbahak-bahak. Lama-lama akan terbiasa.
Namun jangan ikuti cara yang satu ini. Dalam sebuah seminar. Saya pernah diajarkan senam tawa.
Caranya: berdiri dengan kaki selebar bahu. Tarik nafas dalam-dalam sambil kedua tangan diangkat ke atas pelan-pelan. Kedua telapak tangan terbuka. Tahan sejenak. Lalu keluarkan nafas sambil tertawa terbahak-bahak. Ulangi minimal tiga kali.
Saking semangatnya saat sedang mandi sekalian saya berlatih. Suatu hari tetangga bercerita kepada istri saya. Katanya di belakang ada hantu. Malam-malam ia mendengar ada suara tawa yang membuatnya merinding.
Andaikan tulisan ini tidak sedikit pun membuat Anda, para sahabat untuk tertawa. Minimal senyum-senyum. Seharusnya saya yang ke laut saja. Untuk tertawa? Bukan! Tapi menangis tersedu-sedu sambil gigit jari!
# Bisa dibaca di sini juga: Catatan@Seorang Pemenang