Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anda Tidak Suka Tertawa? Ke Laut Sajalah!

25 Juli 2012   13:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:38 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1343224635480557196

Betapa penting tertawa ini demi kelangsungan hidup. Hidup tanpa tawa bagaikan hidup di padang gersang tanpa adanya air.

Dengan tertawa kita bisa mendapatkan beberapa manfaat. Di antaranya: mengurangi stress, baik untuk kesehatan jantung, menjaga mood baik, mengurangi rasa sakit, menjaga hubungan baik, seperti berolahraga, dan dapat meningkatkan respon sistim kekebalan tubuh.

Mungkin ada yang mengatakan bahwa dirinya sulit untuk tertawa. Kalau memang demikian. Sekali lagi saya sarankan ke laut saja untuk berlatih tertawa.

Kalau sulit menemukan laut. Bolehlah mengikuti cara yang pernah saya lakukan. Sering-sering menghadapi cermin dan segera tertawa terbahak-bahak. Lama-lama akan terbiasa.

Namun jangan ikuti cara yang satu ini. Dalam sebuah seminar. Saya pernah diajarkan senam tawa.

Caranya: berdiri dengan kaki selebar bahu. Tarik nafas dalam-dalam sambil kedua tangan diangkat ke atas pelan-pelan. Kedua telapak tangan terbuka. Tahan sejenak. Lalu keluarkan nafas sambil tertawa terbahak-bahak. Ulangi minimal tiga kali.

Saking semangatnya saat sedang mandi sekalian saya berlatih. Suatu hari tetangga bercerita kepada istri saya. Katanya di belakang ada hantu. Malam-malam ia mendengar ada suara tawa yang membuatnya merinding.

Andaikan tulisan ini tidak sedikit pun membuat Anda, para sahabat untuk tertawa. Minimal senyum-senyum. Seharusnya saya yang ke laut saja. Untuk tertawa? Bukan! Tapi menangis tersedu-sedu sambil gigit jari!

# Bisa dibaca di sini juga: Catatan@Seorang Pemenang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun