[caption id="attachment_201968" align="aligncenter" width="475" caption="Ahok asli Cina//Confucian.me"][/caption] Soal agama Ahok panggilan akrab Basuki Tjahaja Purnama Cawagub DKI Jakarta yang non muslim. Bukan sekadar menjadi kampanye hitam kubu lawan. Tetapi secara nyata dipertentangkan oleh sebagian masyarakat. Khususnya antara sesama muslim.
Ada pihak menyatakan tidak masalah bila non muslim menjadi pemimpin di Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Sebaliknya ada pihak yang kukuh dengan pendapatnya bahwa orang non muslim tidak boleh menjadi pemimpin orang muslim.
Semua pihak mengeluarkan dalil sampai ayat-ayat suci dari sumber yang sama. Masing-masing menafsirkan dan merasa itulah yang (paling?) benar.
Siapa pun boleh berpendapat. Pasti selalu ada pertentangan. Karena itulah yang terjadi dari dulu sampai sekarang.
Yang perlu kita ingat adalah Indonesia bukan negara agama. Tentu kita paham soal yang satu ini. Secara umum hukum yang berlaku adalah hukum negara. Bukan hukum agama.
Perlu kita pahami dalam bermasyarakat seharusnya kita lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Tidak menonjolkan keegoan kita dengan selalu membawa-bawa agama.
Ahok adalah warga negara Indonesia dan telah memenuhi syarat menjadi Cawagub. Artinya secara hukum negara Ahok berhak untuk dipilih oleh warga negara yang memiliki hak pilih.
Antara bernegara dan beragama mestinya kita bisa memisahkan. Bernegara adalah hubungan kemanusiaan, sedang beragama adalah urusan kerohanian.
Seperti halnya dalam hubungan kemanusiaan kita dalam bekerja. Apakah seorang muslim juga tidak boleh bekerja dengan non-muslim?
Apakah orang muslim tidak boleh menggunakan segala macam produk yang dihasilkan oleh non muslim?
Kalau hal itu terjadi tentu aneh dan lucu. Selama ini belum pernah terdengar atau menjadi isu.
Begitu pun dalam bermasyarakat siapa pun boleh menjadi pemimpin kita. Karena mereka hanya mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan kemanusiaan.
Karena untuk urusan kerohanian masing-masing umat beragama mempunyai pemimpinnya sendiri.
Sekali lagi. Kita sepakat negeri ini adalah NKRI bukan negara agama (Islam). Dimana setiap pemimpinnya harus beragama Islam.
Di NKRI seharusnya setiap warga negara yang memenuhi syarat boleh menjadi pemimpin.
Tapi.....? Ya, Pasti akan selalu ada pertentangkan. Inilah kehidupan di dunia dimana manusia masih dipenuhi keegoan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H