Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Tidak Pakai BlackBerry? Alasannya Cuma Satu!

21 Juli 2012   03:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:45 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa yang tidak tahu BlackBerry, telepon pintar keluaran RIM dari Kanada yang berwarna hitam itu?

BlackBerry seakan sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat kita. Bukan hanya bagi profesional dan pegawai kantoran. Tetapi yang menganggur dan anak-anak pun tak mau kalah gaya.

Tidak tahu sebabnya yang jelas. Mengapa BlackBerry begitu diminati di Indonesia. Padahal dengar-dengar di Amerika sana tidak begitu diminati. Kalah kelas dengan iPhone dan Android.

Untuk Indonesia sekarang memang jamannya BlackBerry. Si Dede yang di rumah pun sudah sangat tahu tentang BlackBerry ini.

Suatu hari dia bilang,"Nanti kalau Dede udah kerja, Mami akan Dede beliin BlackBerry deh. Jangan pakai hape Cina lagi!"

Tetangga saya yang anaknya baru Sekolah Dasar pun sudah memegang BlackBerry. Karena sebagian temannya juga sudah punya BlackBerry.

Di kantor hampir semua staff punya BlackBerry. Pegawai biasa pun sebagian ada yang punya.

Sewaktu dalam perjalanan ke Lampung. Dalam mobil travel yang saya tumpangi ada satu keluarga, bapak, ibu, dan anak. Semua memegang BlackBerry. Asyik BBM-an.

Ponakan saya yang masih SMU, bahkan memiliki dua biji BlackBerry. Selain untuk gaya, digunakan untuk berjualan.

Setiap hari kalau ada tamu yang datang. Tidak aneh lagi kalau sebagian pasti menggunakan BlackBerry sebagai alat komunikasinya.

Pokoknya di mana-mana ada BlackBerry. Apalagi saat ini harganya semakin terjangkau. Semakin mudah saja memiliki. Lebih gampang lagi bisa pakai fasilitas kartu kredit.

Kalau saya sedang memencet tombol-tombol ponsel kesayangan. Rata-rata yang melihat akan berkomentar,"Asyik BlackBerry-an terus nih?!"

Ketika saya jawab,"Gak kok. Ini Nokia," maka mereka akan langsung mengamati lebih dekat untuk memastikan.

Jujur saja saya tidak begitu tertarik menggunakan BlackBerry. Kalau sanggup beli, maka saya lebih memilih iPhone atau HTC.

Apabila kompasianer Indri Hapsari sampai memiliki 6 alasan untuk tidak memiliki BlackBerry. Saya cukup satu saja.

Apa itu?

Satu alasan itu adalah sebab saya termasuk orang yang paling tidak suka mengikuti tren. Lebih senang melawan arus dalam gaya hidup.

Tambahin satu alasan lagi _lah katanya cuma satu?!_ saya masih terlalu setia sama si E63 yang telah berjasa menghasilkan ribuan tulisan selama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun