Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FISUM] Kemasukkan Jin Ketawa

18 Juli 2012   04:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:50 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Susah amat sih mau nulis cerita humor?!" gerutu Si Kate, "Malu-maluin aja nih. Apa kata kompasianers kalau sampai gagal kirim tulisan." Si Kate membatin.

Mana ceritanya harus orisinil lagi. Harus dari pengalaman sendiri. Lah, Si Kate yang hidupnya serius-serius gitu kapan bisa ketemu pengalaman lucu?

"Husss... Mas. Kok senyum-senyum sendiri sih dari tadi? Ntar kejatuhan buah ceri baru tahu loh!" tegur pak keamanan yang lewat.

"Husss... Sembarangan. Siapa yang senyum-senyum?!" Si Kate langsung pasang tampang serius.

"Alah, Mas. Dari tadi senyum-senyum sendiri gak nyadar. Nih, buktinya!" pak keamanannya menyodorkan ponsel China bermerk BerryBerry. "Tuh lihat sendiri tampangnya!"

Segera Si Kate merampas tuh ponsel dan langsung dipelototi. "Waah sialan. Main rekam aja. Kayak gak ada kerjaan. Eh.. Ngomong-ngomong gua bisa tersenyum juga ya?!" gumam Si Kate.

"Keren. Bisa jadi ide tulisan nih. Judulnya: Kemasukkan Jin Senyum ha ha ha ....." teriak Si Kate sambil ngakak.

"Gak nyangka ya, Mas Kate bisa ketawa juga. Seumur-umur baru lihat." ujar pak keamanan keheranan.

# Untuk membaca tulisan fiksi humor  lainnya silakan berkunjung ke SINI:

# Silakan bergabung dengan FB Fiksiana Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun