Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ambisi Ronaldo Mengubur Mimpinya

4 Juli 2012   13:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan kesiangan tentang ambisi Ronaldo yang menjadikan dirinya pahlawan kesiangan. [caption id="attachment_198873" align="alignnone" width="300" caption="Ronaldo//sport.detik.com@gettyimages "][/caption] Bukan rahasia lagi kalau Cristiano Ronaldo sangat berambisi mematahkan dominasi Lionel Messi untuk meraih Ballon d'Or tahun ini. Melalui media Ronaldo selalu meyakinkan bahwa dirinya yang terbaik dan layak mendapat Ballon d'Or lagi. Sebab sejak meraihnya pada 2008, Ronaldo telah kehilangan tiga kesempatan berikutnya untuk mengangkat Ballon d'Or. Karena selalu berada dalam genggaman Messi. Ambisi itu ditunjukkan saat melawan Spanyol di semifinal yang berlangsung di Donbass Arena, Kamis (28/6/2012) dinihari WIB. Ketika pertandingan harus dilanjutkan melalui adu pinalti setelah kedudukan tetap 0-0 dalam waktu 120 menit. Dimana terdapat keanehan. Karena Ronaldo yang selalu menjadi penendang bebas atau pinalti justru ditempatkan menjadi penendang terakhir. Tetapi karena kedudukan sudah 4-2 setelah penendang terakhir Spanyol, Fabregas sukses menjalankan tugasnya. Ronaldo kehilangan kesempatan. Tentu menjadi pertanyaan. Mengapa Ronaldo menjadi algojo terakhir? Pertama kali CR7 mengaku bahwa itu keputusan pelatih, Paulo Bento. Namun kemudian diketahui. Ternyata menjadi algojo terakhir adalah permintaan dari Ronaldo. Ambisinya tentu ingin menjadi pahlawan kemenangan. Rekan setim Ronaldo yang bermain di Manchester United, Luis Nani membeberkan,"Cristiano Ronaldo menuntut menjadi penendang terakhir. Aku sendiri mengatakan kepada pelatih akan menerima urutan apa pun." [Duniasoccer] Selanjutnya Nani menyesalkan sikap Ronaldo yang lebih mengejar ambisi pribadinya untuk menjadi pahlawan. Dengan demikian semakin memuluskan ambisinya untuk meraih Ballon d'Or. Ternyata kenyataan pahit harus diterima. Alih-alih menjadi pahlawan. Ronaldo bahkan kehilangan kesempatan untuk menjadi penendang. Karena Spanyol sudah unggul 4-2. Hal yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh Ronaldo. Untuk yang satu ini. Sepertinya Ronaldo layak berguru pada Fernando Torres yang rela mengubur ambisinya untuk mencetak gol keempatnya di Euro 2012 saat di final melawan Italia. Padahal peluangnya sangat terbuka karena tinggal berhadapan dengan kiper, Buffon. Tetapi kesempatan mencetak diberikan ke rekannya yang baru masuk, Juan Mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun