Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Arjen Robben: Belanda Kalah karena Keegoisan Pemain

17 Juni 2012   11:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:52 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_195238" align="alignnone" width="320" caption="Arjen Robben: teman-teman mainnya jangan egois dong. Kita kudu kerjasama ya//bola.net@AFP "][/caption] Pemain bintang belum tentu menjamin sebuah tim pasti meraih kemenangan dalam sepak bola. Karena ada yang lebih penting. Yakni kerjasama dan kebersamaan di dalam dan di luar lapangan Pasukan De Oranje pimpinan Bert van Marwijk datang ke pagelaran Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina sebagai favorit. Bahkan Sneijder, bintang Belanda yang bermain di Inter Milan sudah sesumbar. Bahwa Belanda minimal mencapai final. Seperti diketahui Belanda adalah finalis Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Jadi wajar bila Sneijder berkata demikian. Apalagi pasukan yang dibawa van Marwijk penuh dengan bintang yang sedang dalam performa terbaiknya. Ada dua pencetak gol terbanyak di liga Eropa. Robin van Persie (Arsenal) di Liga Primer Inggris. Klaas-Jan Huntelaar (Schalke 04) di Bundesliga Jerman. Masih ada Wesley Sneijder (Inter Milan),Arjen Robben (Bayern Munich), Gregory van der Wiel (Ajax Amsterdam), Rafael van der Vaart (Tottenham Hotspur), Nigel de Jong (Manchester City), Dirk Kuyt (Liverpool), dan kapten Mark van Bommel (Eindhoven). Walaupun berada di group B yang disebut group maut bersama Jerman, Portugal, dan Denmark. Belanda tetap diyakini bisa lolos ke delapan besar. Minimal bisa melewati hadangan Denmark dan Portugal. Apa lacur. Ternyata diluar dugaan Belanda harus mengalami 2 kekalahan beruntun. Secara mengejutkan kalah dari Denmark 0-1 di laga pembuka. Disusul kalah lagi dari Tim Panser, Jerman 1-2. Dua kekalahan menyakitkan. Hampir-hampir membuat tim "Negeri Kincir Angin" ini angkat koper lebih awal. Kini Belanda berada di ujung tanduk untuk bisa lolos dari fase group. Posisi ini membuat mantan kiper andalan Belanda Van der Sar harus berkomentar. Bahwa diperlukan mukjizat bagi Belanda untuk lolos ke delapan besar. Karena nasib Belanda saat ini bukan hanya ditentukan dirinya sendiri. Tapi juga tergantung Jerman. Andai saja Jerman hanya puas bermain imbang saat kontra Denmark, maka tamatlah riwayat Belanda. Bila Jerman versus Denmark seri, maka kemenangan berapa besar pun tidak akan menolong. Jerman dan Denmark yang lolos. Sebab perolehan nilai Belanda maksimal 3, sementara Denmark bila seri adalah 4. Apa yang menjadi kegagalan Belanda di dua pertandingan awal? Banyak pihak menilai kehancuran penampilan tim "Negeri Keju" karena para pemainnya terlalu individual. Para bintang Belanda tampil terlalu ego. Hal ini diakui oleh gelandang Belanda, Arjen Robben pada situs KNVB yang dikutip dari Sport.detik.com: "Ini sangat sulit untuk kami di grup ini, karena terlalu banyak ego besar. Setelah Piala Dunia, ego itu jadi kian besar, itu mempersulit kami." "Jika Anda ingin mencapai sesuatu bersama-sama, Anda harus mengesampingkan ego itu. Anda harus bertarung sebagai tim untuk meraih kembali perasaan tak terkalahkan. Itu takkan datang dengan sendirinya." demikian lanjut Robben. Ini bukti nyata. Dalam permainan sepak bola tidak cukup hanya mengandalkan para bintang. Tapi kerjasama dan kesehatian pemain merupakan hal terpenting untuk meraih kemenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun