Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat Kehilangan Akal Sehat???

13 Juni 2012   15:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:01 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apakah Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat atau yang akrab disapa Kang Jalal kehilangan akal sehat?


Ya, setidaknya di Kompasiana. Karena ada yang menyamakannya dengan seorang kompasianer bernama Dewa Gilang. Berdasarkan secuil kemiripan tulisan saja.


Walaupun Kang Jalal termasuk pakar komunikasi yang suka bergurau. Namun saya yakin beliau tidak akan kehilangan sehat iseng-iseng jadi kompasianer menggunakan nama Dewa Gilang. Lalu mengaku berumur 15 tahun. Sungguh gurauan yang tidak lucu.


Jadi, maaf. Kalau saya katakan sungguh karena kepintaran logika seseorang harus kehilangan akal sehat untuk menyamakan Kang Jalal dengan Dewa Gilang.


Ingatlah. Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat adalah tokoh cendikiawan dan mubaligh Islam terkemuka di Indonesia. Super sibuk dengan kegiatan akademi.


Tidak mungkin beliau akan kehilangan akal sehat menyamar jadi seorang bernama Dewa Gilang menulis setiap hari di Kompasiana. Kalau hal itu terjadi. Bolehlah kita tertawa bareng.


Menurut saya adalah tidak mungkin _walau tidak ada yang mustahil di dunia ini_ seorang Kang Jalal melakukan sesuatu hal yang akan merusak reputasi.


Apa pembelajaran yang dapat kita petik dari kejadian menyamakan Kang Jalal dengan seseorang yang bernama Dewa Gilang?


Bahwa menulis atau berkomentar itu tidak cukup hanya menggunakan kepintaran logika dan perasaan. Tetapi perlu memakai akal sehat dan si arif bijaksana.


Lantas kalau suatu hari ada fakta bahwa Dewa Gilang adalah Kang Jalal?


Maaf, akal sehat saya tidak bekerja untuk kemungkinan itu. Karena saya tidak ingin membuang energi untuk memikirkan hal yang tidak mungkin. Sama halnya buat apa memikirkan kemungkinan kucing bertanduk. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun