Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Roman Abramovich: Chelsea, Uang, Kebahagiaan, dan Kebebasan

4 Juni 2012   15:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:24 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Uang tidak dapat membeli kebahagiaan, tetapi bisa mendatangkan kebebasan." demikian dikatakan miliarder asal Rusia, Roman Arkadyevich Abramovich.

Abramovich adalah pemilik klub Chelsea, Inggris yang tahun ini untuk pertama kalinya menjuarai Liga Champions.

Chelsea dibeli Abramovich pada 2003 sebagai bentuk kecintaannya pada sepak bola dan untuk memenuhi ambisinya. Meraih banyak gelar.

Abramovich yang memiliki kekayaan pribadi sekitar 110 triliun rupiah. Padahal sebelum terjadi krisis moneter pada 2008 kekayaan Abramovich mencapai sekitar 220 triliun rupiah.

Dengan kekayaan yang tidak akan habis 7 turunan. Bahkan mungkin lebih. Abramovich masih mengatakan bahwa uang tidak dapat Membeli kebahagiaan.

Tetapi dengan uang bisa mendatangkan kebebasan. Tentu perkataan ini berdasarkan pengalaman hidupnya.

Dengan uang yang bejibun. Sang taipan bisa bebas melakukan apa saja semaunya.

Membeli Chelsea. Mendatangkan pelatih dan top yang ia sukai. Menghabiskan uang puluhan triliun bukan masalah baginya.

Jose Mourinho, Luiz Felipe Scolari, Carlo Ancelotti, dan Andre Villas-Boas adalah di antara pelatih top dan berkelas. Namun tak satupun yang berhasil mempersembahkan Tropi Liga Champions impian Abramovich.

Kebebasan yang dimilikinya untuk mendatangkan pelatih yang diinginkan belum mampu memberi kebahagiaan pada Abramovich.

Begitu juga saat Abramovich, dengan bebasnya mendatangkan dua pemain kesayangannya, Andriy Shevchenko dan Michael Ballack. Walau tak dikehendaki Mourinho yang menjadi pelatih saat itu.

Nyatanya kedua pemain bintang tersebut tidak dapat memberikan andil yang signifikan bagi Chelsea. Hal ini tentu tidak memuaskan Abramovich. Jadi alih-alih bahagia.

Kabar terbaru, Abramovich masih belum kapok dan bernafsu untuk memburu pelatih impiannya, Josep Guardiola. Termasuk opsi mendatangkan Lionel Messi, pemain kesayangan Guardiola. Walau harus mengeluarkan dana 250 juta dollar Amerika.

Uang sebenarnya dapat membeli kebahagiaan. Bukankah dengan kebebasan bisa mendatangkan kebahagiaan?

Tetapi hanya kebahagiaan sesaat. Bagai angin lalu. Kebahagiaan semu. Kebahagiaan yang tidak mencapai sampai ke dasar hati. Kebahagiaan yang hanya untuk memuaskan ego. Ujung-ujungnya tidak bahagia.

Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika dapat membebaskan diri dari keinginan. Bukannya bebas membeli keinginan.

[caption id="attachment_192720" align="alignnone" width="400" caption="Gaya Sang Taipan Abramovich//Topnews.in"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun