Hidup dalam kekerasan akan semakin mengeraskan hati//tumbuh benci//sulit untuk mengasihi//kebenaran hanya menggunakan pemikiran sendiri//kitab suci hanya dipahami dengan kebutaan hati
Itulah sebabnya dikatakan//merupakan sebuah kebohongan// mengatakan mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan//namun tidak sanggup mengasihi sesama yang kelihatan
Sungguh merupakan ironi//membungkuk bersujud di hadapan Ilahi//tetapi petantang petenteng dengan sesama penuh benci
Hidup hanya melihat kesalahan sesama//itu tandanya kesalahan kesalahan masih ada di dalam diri kita//
Hidup selalu menghakimi//itu tandanya diri kita pun layak dihakimi
Hidup dalam kekerasan//kebencian dan permusuhan//melihat kesalahan dan penghakiman//itu penanda kita belum mencapai kesadaran//lalu mengapa kita bangga sebagai orang yang beriman
Ah sesungguhnya//bila kesadaran itu ada//maka kita akan menjadi tuhan-tuhan kecil di dunia//dan ada senyum-senyum di mana-mana//agama tidak menjadi omong kosong belaka//tidak menjadikan Tuhan sebagai senjata//untuk saling menghina dalam rasa bangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H