[caption id="attachment_191338" align="alignnone" width="400" caption="Dailymail/Okezone.com "][/caption] Rendahkan dirimu, maka engkau akan ditinggikan. Tinggikanlah dirimu, maka engkau akan direndahkan.... Presiden Amerika Serikat, Barack Obama rela membungkuk agar kepalanya bisa tersentuh oleh seorang bocah di Gedung Putih? Tak salah. Momen yang langka dan unik tersebut tidak dilewatkan oleh fotografer Gedung Putih, Pete Souza. Foto yang beberapa waktu lalu ramai menghiasi dunia maya dan menjadi buah bibir. Padahal kejadiannya pada 2009. Dimana diketahui bocah yang menyentuh rambut Obama bernama Jacob. Si bocah ingin mengetahui. Apakah rambutnya sama dengan rambut Obama. Mengetahui hal ini dan agar si bocah tidak penasaran. Obama merelakan rambutnya disentuh sambil membungkuk supaya terjangkau oleh Jakob yang baru berumur 5 tahun. Pete Souza yang mengabadikan momen tersebut menyatakan,"Menurut saya ini adalah fakta yang mengejutkan bahwa seorang Presiden AS bersedia membungkuk dan membiarkan seorang bocah menyentuh kepalanya." (dikutip dari Okezone.com) Menurut saya, ini adalah sikap kerendahan hati seorang presiden. Padahal acaranya resmi dan berlangsung di Gedung Putih. Tapi Obama tidak sungkan untuk menunduk di hadapan seorang bocah. Tidak mentang-mentang seorang presiden dan harus menjaga image. Ternyata Obama masih memiliki hati bocah di dalam dirinya, sehingga bisa bermain dengan seorang bocah. Bisa memiliki kerendahan hati. Tentu tidak semudah menuliskannya. Apalagi bila kita sudah memiliki kedudukan dan menjadi orang terpandang. Soal yang satu ini. Mungkin kita masih perlu belajar pada Obama. Kadang-kadang kita lupa. Baru memiliki sedikit kelebihan atau kedudukan saja kepala sudah membesar. Jangan untuk menunduk dan disentuh. Diminta mengangguk saja susahnya minta ampun. Karena merasa gengsi. Maunya mendongak. Ajaran para nabi "Rendahkan dirimu, maka engkau akan ditinggikan. Tinggikanlah dirimu, maka engkau akan direndahkan...." sudah lupa dan basi. Karena seringkali kita merasa merendahkan diri itu adalah kehinaan. Tidak pantas dilakukan Padahal itu adalah kemuliaan. Kearifan telah tertutup oleh pandangan kebodohan. Kebenaran dibutakan pembenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H