Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Anda Menjengkelkan?

21 Mei 2012   17:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:00 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa saya bertanya,"Apakah Anda menjengkelkan?" Mengapa tidak bertanya pada diri sendiri,"Apakah aku menjengkelkan?"

Ya, karena saya sudah sering menjengkelkan. Jadi tidak perlu dipertanyakan lagi.

Sekarang saya jadi tahu. Bagaimana rasanya menghadapi orang yang menjengkelkan. Yang mau menang sendiri.

Dalam hidup. Pasti banyak hal-hal yang menjengkelkan menimpa kita. Mau tidak mau harus diterima. Karena memang bagian dari keseharian kita.

Semua tergantung bagaimana kita menghadapinya. Tapi saya benar-benar harus merasa jengkel. Lupa sejenak untuk bersabar.

Tetapi lumayan. Di balik rasa jengkel masih bisa tersenyum. Mengingatkan diri untuk memaklumi bila menghadapi hal yang sama.

Karena rasa jengkel sampai saya lupakan diri sejenak untuk menceritakan kejelekan seorang teman. Mudah-mudahan tidak kualat.

Saat saya lupa, seorang teman dengan sinis menegur,"Kok lupa sih? Lain kali jangan lupa gitu dong!"

Lain waktu giliran dia yang lupa. Tanpa merasa bersalah cuma bilang,"Iya, saya lupa!"

Sungguh pelupa rupanya ia. Untuk kesalahan yang sama ia kesal setengah mati pada saya.

Ada lagi. Sewaktu berbicara di telepon. Karena suaranya kurang begitu jelas. Saya hanya bisa berucap."Hah, apa?
Berulang beberapa kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun