Apakah yang katanya membela kebenaran agama menutup mata?
Jangan jauh-jauh. Lokalisasi Kali Jodoh di Jakarta Barat saja masih bertahan sampai sekarang.
Masih banyak diskotik-diskotik yang menampilkan tarian erotis dibiarkan.
Masih banyak panggung-panggung hiburan yang menampilkan goyangan
yang bisa membuat kelamin kita turut bergoyang.
Terasa lucu memang. Ketika kita menolak tarian Lady Gaga karena tidak sesuai dengan budaya nusantara. Tapi saat bersamaan kita bebas menikmati goyangan erotis dan seronok para penyanyi dangdut.
Apakah karena dangdut dianggap budaya lokal?
Memang tidak ada salah menolak dan menentang kemaksiatan. Tetapi alangkah indahnya bisa sebagai agamawan tiada henti-henti menanamkan nilai-nilai moralitas kepada umatnya.
Sepertinya kita mustahil menolak kemaksiatan. Tetapi kita dapat menjaga diri untuk tidak mendekatinya.
Lady Gaga hanyalah bagaikan seekor semut. Karena rasa panik kita sampai harus membunuhnya dengan menggunakan bom. Koplak! Eh, maksudnya itulah kata-kata bijak koplak dari saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H