Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sukhoi: Ini Tragedi, Bukan Lelucon

11 Mei 2012   10:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini bukan mimpi. Rabu 09 Mei 2012 nyata terjadi. Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing tinggi. Empat puluh lima penumpang dan kru nasibnya tak diketahui pasti. Ini benar-benar tragedi.

Ini bukan mimpi. Sukhoi pesawat canggih itu jatuh ke bumi. Penyebabnya masih menyimpan misteri.

Banyak opini. Banyak basa-basi. Banyak berita tak pasti. Tidak sedikit yang sok ahli. Bahkan ada yang menjadikan untuk berhahahihi.

Tidak perlu saling menyalahkan lagi. Biarkan tim investigasi bekerja dan mencari penyebab pasti. Apa sesungguhnya yang terjadi.

Sejenak kita sisakan suara nurani. Berdoa dan menguatkan keluarga yang bersedih hati.

Semua sudah terjadi. Tak mungkin bisa dihindari. Bukan untuk disesali. Tapi untuk introspeksi.

Satu lagi. Jatuhnya Sukhoi memberikan satu arti. Bahwa kematian setiap saat mengintai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun