[caption id="attachment_186090" align="alignnone" width="200" caption="The Scream//Tribunnews.com "][/caption]
The Scream, karya Edvard Munch, seniman Norwegia, menjadi lukisan termahal di dunia. Karena laku terjual seharga Rp 1,1 triliun di balai lelang Sotheby's di New York, AS, Kamis (3/5).
The Scream, lukisan ekspresionis karya Edvard Munch, seniman kelahiran 12 Desember 1863, yang dibuat sekitar 1893 adalah milik pengusaha Norwegia, Petter Olsen. Ditawar oleh pembeli yang namanya dirahasiakan.
Rp 1,1 triliun atau sekitar 120 juta dolar AS tentu harga yang fantastik hanya untuk sebuah lukisan. Karena sebelumnya diperkirakan The Scream terjual dengan harga tertinggi sekitar 80 juta dolar AS.
Bagi kita yang tidak mengerti karya seni dan untuk makan sehari-hari masih ngutang. Paling-paling akan bertanya,"Kira-kira uang setriliunan bisa beli beras berapa karung ya?"
Tetapi bagi orang yang berjiwa seni, hobi, dan memiliki banyak uang. Harga bukanlah masalah.
Demi untuk memenuhi selera, ego, _dan jiwanya?_ akan mendapatkan sesuatu yang disenangi dengan cara apapun.
Banyak hal yang tidak masuk logika dilakukan seseorang untuk memenuhi kesenangannya.
Tak heran, sehingga hanya untuk sebuah lukisan saja rela mengeluarkan uang sampai Rp 1,1 triliun.
Padahal dengan jiwa kesoksosialan _sudah sok, sialan lagi!_ saya berandai-andai. Bila uang sebanyak itu untuk membantu rakyat miskin atau anak-anak yang tidak bisa sekolah. Berapa besarnya manfaat yang didapat?
Berapa banyak jiwa yang dapat menikmati kesenangan?