[caption id="attachment_184760" align="alignnone" width="640" caption="Pep saat konferensi pers//fcbarcelona.com"][/caption]
Pep Guardiola saat ini boleh jadi adalah pelatih yang paling tenar. Paling dibicarakan dan ditulis insan sepakbola di berbagai media.
Ketenaran Pep saat ini bahkan mengalahkan dua pelatih finalis Liga Champions Juup Heynckes (Bayern Muenchen) dan Roberto Di Matteo. Termasuk pelatih top Jose Mourinho.
Pep banyak dibicarakan karena keputusannya untuk tidak menangani Barca lagi mulai musim depan.
Berbagai opini, komentar, dan perdebatan muncul. Belum lagi airmata entah berapa banyak yang menetes menyikapi keputusan Pep.
Keputusan Pep Guardiola untuk tidak memperbaharui kontraknya yang berakhir musim ini memang disayangkan banyak pihak.
Keputusan pria kelahiran 18 Januari 1971, di Barcelona sudah mantap. Tak bisa diganggu gugat. Nilai kontrak dan gaji tak terbatas tak dapat menghalang langkahnya untuk meninggalkan Camp Nou mulai musim depan.
Selama empat musim melatih Barca, Pep telah memberikan segalanya. Sapu bersih semua gelar yang dapat diraih. Gelar La Liga, Liga Champions, Piala Raja, Piala Super Spanyol dan Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Jadi setelah empat musim bersama Messi dkk dengan torehan 13 gelar. Pilihan Pep untuk tidak meneruskan kontraknya. Menurut saya adalah pilihan tepat.
Karena apa yang dicapai Pep akan dicatat dalam sejarah Barcelona dengan tinta emas.
Apalagi tanda-tanda Pep tidak bisa mempertahankan prestasi gemilangnya sejak awal menangani mulai terlihat.