Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ramadhan Pohan Jadi Manager Timnas = Tambah Kisruh?

24 April 2012   07:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:11 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_183978" align="alignnone" width="565" caption="Ramadhan Pohan//Tribunnews.com "][/caption]

Olahraga, khususnya sepakbola seharusnya tidak terkontaminasi politik. Tetapi kenyataannya kekisruhan sepakbola nasional tidak terlepas dari unsur politik.

Kekisruhan yang berlarut-larut dan caruk-maruknya sepakbola kita karena ada kepentingan politik di belakangnya. Tak bisa dipungkiri.

Bentuk nyatanya adalah terbentuknya dua kepengurusan. PSSI dan KPSI. Masing-masing memiliki kompetisi dan timnas tersendiri. Keduanya mengklaim sebagai kepengurusan yang sah.

Akhirnya perang opini tiada habis. Baik oleh para pengurusnya di atas maupun para pendukung kedua kubu di bawah.

Kisruh belum usai. Kini PSSI membuat keputusan menunjuk Ramadhan Pohan, Wakil Sekjen Partai Demokrat sebagai Manager Timnas Senior.

Pohan dipilih menggantikan Ferry Kodrat melalui hasil rapat Komite Eksekutif (Ekco) yang dilakukan PSSI pada Selasa (17/4/2012). Ramadhan menggantikan Ferry Kodrat pada posisi tersebut.

Sebagai wakilnya ditunjuk Raihan Iskandar yang juga seorang politisi. Tepatnya dari PKS.

Penunjukkan ini semakin membingungkan dan juga memperjelas akan unsur politik yang begitu kental dalam urusan sepakbola nasional saat ini.

Pengangkutan Pohan sebagai Manager Timnas pun menghadirkan tanda tanya. Karena sebelumnya belum pernah terdengar kiprahnya di dunia sepakbola Indonesia. Kecuali sebagai Ketua Harian Komite Fair Play.

Melihat gejala yang ada, sepertinya kita hanya bisa berharap dan lebih sabar mengurut dada biar tidak tambah sesak.

Secercah sinar saat kehadiran Alfred Riedl sebagai pelatih Timnas yang diharapkan semakin bersinar. Kini sudah meredup.

berganti awan gelap yang memayungi. Entah sampai kapan kisruh ini akan berlanjut.

Negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, Myanmar, bahkan Brunei sedang berbenah. Kita malah asyik saling menghina dan membuat sepakbola kita semakin terlena.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun