[caption id="attachment_182241" align="alignnone" width="641" caption="sekelumit kejadian sebelum wasit mensahkan gol/vivanews.com "][/caption]
Sepakan pemain Chelsea Juan Mata dalam semifinal Piala FA, Senin dinihari (16/4) di Stadion Wembley yang mengenai tubuh rekannya John Terry, lalu jatuh di depan garis gawang Tottenham Hotspur.
Tapi wasit yang memimpin pertandingan, Martin Atkinson meniup peluit tanda terjadinya gol. Karena menduga bola sudah melewati garis gawang.
Sontak saja kejadian ini menuai protes pemain Spurs dan suporter. Karena bola belum melewati garis gawang. Terry yang dekat kejadian pun, tidak membantah. Bahwa bola memang belum melewati garis gawang.
Atas kejadian ini, bukan hanya pemain dan suporter yang mengecam wasit. Tapi sang pelatih, Harry Redknapp pun marah besar. Menuding wasit telah melakukan kesalahan besar. Semua hanya mengecam wasit, Atkinson.
Padahal tentu saja keputusan wasit mensahkan gol bukan karena unsur kesengajaan. Tapi semata kelalaian.
Bisa dibayangkan apa yang terjadi. Andai kejadian ini terjadi dalam partai El Clasico antara Real Madrid kontra Barcelona.
Pasti sang pelatih Jose Mourinho akan berteriak-teriak, bahwa telah terjadi konspirasi dalam hal ini. Begitu juga para fans, Madridistas akan serempak melontarkan kecaman. Pihak Barca telah membela wasit dan mendapat bantuan dari UEFA. Otoritas tertinggi sepakbola Eropa.
Prestasi gemilang Barcelona dalam dekade ini yang panen gelar. Tidak sedikit mendatangkan kecemburuan dan menjadi musuh bersama bagi tim-tim yang telah dikalahkan.
Apalagi dari kubu Madrid dan Madridistas. Seakan kompak menuding, kemenangan-kemenangan Barca dicapai karena dibantu wasit.
Lalu ramai-ramai membuktikan dengan rekaman-rekaman peristiwa di atas lapangan yang menguntungkan Barca. Tapi tidak terhadap momen-momen yang merugikan Barca.
Padahal kehebatan Barca selama ini memang didukung oleh talenta-talenta, baik pelatih maupun pemain yang luar biasa. Permainan tiki taka yang memukau. Penguasaan bola yang rata-rata di atas 50 persen.
Sebagai salah satu Barcelonistas dan Messimania, tentu saya tidak menutup mata. Beberapa pemain Barca yang nakal dalam hal diving. Seperti Sergio Busquets dan Javier Mascherano. Melakukan protes yang berlebihan kepada wasit.
Namun harus kita akui, pencapaian Barca yang banjir gelar bukan semata ditolong wasit. Tapi memang karena kehebatan permainan mereka.
Para pemain Barca pun pernah dituduh menggunakan doping
. Isu ini dihembuskan stasiun Radio Cadena
COPE. Belakangan tidak terbukti. Karena memang berita bohong.
Pihak COPE hanya menawarkan ganti rugi sebesar Rp 2,44 miliar. Jauh dari nilai tuntutan ganti rugi pihak Barca, Rp 75,57 miliar.
Bagi yang gerah dengan prestasi Barca, lebih baik tidak perlu sembarang menuduh. Lebih baik doakan tim kesayangannya bisa menang kalau ketemu Barca.
# Sebagian tulisan berdasarkan sumber bacaan dari: Detiksport