Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Hukum featured

Yang Tega Korupsi Dana Bantuan Bencana Pasti Bukan Manusia

12 April 2012   17:35 Diperbarui: 4 Januari 2019   20:58 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Manusia yang berperilaku tidak layaknya manusia, karena tidak memiliki perasaan dan rasa malu. Masih layakkah disebut manusia? Korupsi yang merajalela di negeri tercinta kita ini memang bukan berita baru lagi. Sudah basi dan tidak jarang menjadi berita basa-basi.

Para koruptor sudah tidak sangsi lagi untuk melakukan aktivitasnya. Para penegak hukum seakan tak berdaya menjerat mereka. Selain kesulitan bukti, mereka dengan mudah menyewa pengacara handal untuk memutar balikkan fakta.

Walau sudah menjadi sajian basi. Tetapi tatkala membaca tulisan kompasianer yang juga wartawan Lampung Post Mas Adian Saputra, "Peluang Korupsi Pasca-Gempa Aceh", di Kompasiana Kamis (12/4). Membuat darah saya mendidih.

Di mana beliau mengkritisi tentang maraknya korupsi yang terjadi terhadap dana bantuan bencana. Terutama yang terjadi pasca tsunami Aceh Desember 2004.

Seperti kita tahu. Pasca gempa yang menimbulkan tsunami dan memakan banyak korban. Selain mengalami kerusakan yang hebat pada berbagai sarana umum atau infrastuktur dan tentu saja rumah penduduk.

Banyak bantuan berdatangan. Tak hanya dana bantuan. Tapi juga berbagai tenaga relawan dan peralatan. Untuk dana bantuan terindikasi terjadi penyelewengan. Terbukti banyak sarana dibangun dengan kondisi tidak layak huni atau pakai.

Sebenarnya soal dana bantuan bencana yang dikorupsi oleh oknum-oknum yang terlihat bukan rahasia lagi. Tidak hanya terjadi di Aceh. Tapi pada hampir setiap terjadi bencana. Benar-benar memalukan.

Sulit dibayangkan, bila yang namanya manusia yang memiliki perasaan. Tega-teganya dana yang digunakan untuk meringankan kesusahan dan penderitaan sesamanya diambil ke kantong pribadinya.

Lalu digunakan untuk mengumpani istri dan anak-anaknya. Kemudian masih bisa duduk-duduk tenang tanpa merasa bersalah.

Terus terang, walaupun saya bukan manusia baik-baik. Tapi rasanya tidak akan sampai hati mengkorupsi dana yang seharusnya untuk membantu penduduk yang terkena bencana.

Karena bukan orang baik-baik _tapi masih manusia ha ha ha ..._, makanya saya berani bilang. Bahwa yang tega mengambil dana bantuan untuk bencana itu, PASTI bukan manusia.

Minimal tidak layak lagi dianggap manusia. Sebab dirinya sendiri tidak berperilaku layaknya manusia. Selain tidak memiliki rasa malu, sudah tidak memiliki perasaan lagi.

Kalau itu terjadi pada saya, maka rela saya dikutuki ramai-ramai. Minimal masih memiliki sedikit rasa malu.

Link tulisan Mas Adian Saputra: Peluang Korupsi Pasca-Gempa Aceh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun