Contohnya saya yang kerap kena "fitnah" gara-gara tampang saya yang mirip boss. Tak heran sering dipanggil "boss" dan dikira banyak duit. Padahal kere bin tongpes.
Yang lebih parah lagi, ada seorang kenalan yang tampangnya seperti kuli pangkul. Kulitnya hitam asli bukan karena kejemur. Pakaian ala kadarnya.
Kalau ada tamu yang ke pabrik bermaksud bertemu pemiliknya dan berpapasan dengannya. Orang tersebut pasti bertanya,"Mana bosnya ya?"
Padahal bosnya ya dia itu. Apa tidak sakit hati tuh?
Dengan tidak menilai seseorang dari penampilan luarnya. Minimal kita terhindar rasa kasihan yang berlebihan yang berujung sesal dan mungkin sumpah serapah. Karena tertipu.
Selain itu kita juga terhindar dari menyakiti perasaan orang lain akibat penampilannya yang menipu. Bisa juga akibatnya mempermalukan diri sendiri.
Terlalu banyak kekecewaan dan penderitaan yang terjadi dalam hidup ini akibat tampang ini. Siapa yang harus disalahkan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H