Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rok Mini Lebih Memikat daripada Judul Tulisan Mini

28 Maret 2012   01:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:23 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Harus saya katakan, bahwa rok mini lebih memikat dan menarik hati daripada judul tulisan yang mini.

Setelah melakukan sedikit percobaan kecil-kecilan menulis dengan menggunakan judul-judul yang mini atau satu kata saja. Seperti: Ingat, Minggat, Melekat, Pantat, Pemangkat, dan beberapa judul serba mini lainnya.

Seperti yang saya duga, diantara sekian banyak judul mini tersebut tidak ada yang melebihi 100 klik. Bahwa lebih banyak yang di bawah 50 klik.

Ternyata judul tulisan yang mini memang kalah memikat dibandingkan dengan rok mini. Beberapa tulisan saya yang judulnya ada berbau-bau rok mini. Jumlah klik selalu di atas 100.

Judul tulisan yang mini dan sederhana memang tidak menggairahkan mata dan menggoda hati orang untuk membuka dan membaca isi tulisannya.

Ya, bagaimana mau buka? Melihatnya saja sudah segan dan malas. Tapi coba bandingkan dengan penampilan seorang wanita yang mengenakan rok mini. Apa yang terjadi?

Mata langsung melotot. Hati bergejolak. Kalau boleh pasti segera dibuka untuk melihat isinya untuk mengobati rasa penasaran.

Baiklah. Sekarang kita lupakan rok mini. Kalau keterusan bahas soal rok mini. Takutnya milik kita yang mini menjadi tidak mini lagi. Bahaya!

Kembali ke pokok masalah. Ternyata pada jaman sekarang penampilan itu adalah yang penting dan utama.

Itulah sebabnya banyak orang lebih mementingkan penampilan luarnya agar tampak menarik. Penampilan dalam urusan kedua atau kesekian.

Begitu halnya dalam menulis. Terutama di media online. Pemberian judul yang menarik dan menjurus bombastis lebih merangsang minat orang untuk membukanya. Padahal isi tulisannya lebih banyak mengecewakan.

Sebaliknya judul tulisan yang ala kadarnya dan sederhana. Walaupun isi tulisannya bagus hanya akan berlalu begitu saja. Kecuali penulisnya sudah punya nama besar. Itu lain cerita.

Untuk urusan ini tentu para penulis yang suka mengembara di dunia maya memahami dengan baik.

Itulah kemudian yang dimanfaatkan oleh penulis yang mengejar kepopuleran sesaat. Mendayagunakan "kelemahan" manusia kekinian yang lebih tertarik pada penampilan dan memiliki tingginya rasa penasaran.

Seperti kita tahu. Judul tulisan ibaratkan pakaian pada tubuh kita. Karena itu banyak penulis yang mencantumkan judul yang menarik dan bikin penasaran pada tulisannya. Tentu tujuannya untuk mengundang banyak pembaca.

Kita tidak memungkiri, memberi judul yang menarik dan memikat memang sangat perlu. Tetapi yang tidak kalah perlu adalah isinya jangan sampai kalah menarik dan memikat daripada judulnya.

Apalagi sampai judul yang hanya menipu dan membuat pembaca kecewa berat. Karena kesal, lalu menyumpahi dan mengutuki. Apa tidak gawat?!

Namun sebaliknya, sebagai pembaca kitapun semestinya membaca sebuah tulisan tidak semata karena penampilan judul tulisannya saja. Lalu kecewa dan mengumpat pada penulisnya.

Seperti kejadian yang dialami seorang teman yang bercerita.

"Sialan, Mas. Saya ketipu sama rok mini. Waktu ada yang lewat pakai rok mini. Mana badannya seksi lagi. Lalu saya ikuti karena penasaran. Saya panggil untuk berkenalan. Tapi ya ampun. Suaranya serak-serak kering ketika menyahut!"

Lah, salah siapa? Syukirin! Eh, maksudnya syukur bukan saya yang mengalami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun