Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rok Mini Lebih Memikat daripada Judul Tulisan Mini

28 Maret 2012   01:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:23 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya judul tulisan yang ala kadarnya dan sederhana. Walaupun isi tulisannya bagus hanya akan berlalu begitu saja. Kecuali penulisnya sudah punya nama besar. Itu lain cerita.

Untuk urusan ini tentu para penulis yang suka mengembara di dunia maya memahami dengan baik.

Itulah kemudian yang dimanfaatkan oleh penulis yang mengejar kepopuleran sesaat. Mendayagunakan "kelemahan" manusia kekinian yang lebih tertarik pada penampilan dan memiliki tingginya rasa penasaran.

Seperti kita tahu. Judul tulisan ibaratkan pakaian pada tubuh kita. Karena itu banyak penulis yang mencantumkan judul yang menarik dan bikin penasaran pada tulisannya. Tentu tujuannya untuk mengundang banyak pembaca.

Kita tidak memungkiri, memberi judul yang menarik dan memikat memang sangat perlu. Tetapi yang tidak kalah perlu adalah isinya jangan sampai kalah menarik dan memikat daripada judulnya.

Apalagi sampai judul yang hanya menipu dan membuat pembaca kecewa berat. Karena kesal, lalu menyumpahi dan mengutuki. Apa tidak gawat?!

Namun sebaliknya, sebagai pembaca kitapun semestinya membaca sebuah tulisan tidak semata karena penampilan judul tulisannya saja. Lalu kecewa dan mengumpat pada penulisnya.

Seperti kejadian yang dialami seorang teman yang bercerita.

"Sialan, Mas. Saya ketipu sama rok mini. Waktu ada yang lewat pakai rok mini. Mana badannya seksi lagi. Lalu saya ikuti karena penasaran. Saya panggil untuk berkenalan. Tapi ya ampun. Suaranya serak-serak kering ketika menyahut!"

Lah, salah siapa? Syukirin! Eh, maksudnya syukur bukan saya yang mengalami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun