Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Wanita Pujaan

13 Oktober 2011   12:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:00 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini Saat kuhendak pergi Di depan pagar kauberdiri Tersenyum manis sekali penuh arti Aku menatap dalam-dalam menyelami Ingin kukembali lagi mencumbui Tapi aku harus tetap pergi Kupeluk di imajinasi Kaulah Netti Wanitaku Kuingin kau tahu Sungguh kuingin memelukmu Dalam setiap nafasmu ada rasa rinduku Aku sedang tidak menggombalimu Inilah sejatinya isi hatiku Padamu isteriku Kala senja Kau tampak mesra Kubawakan setangkai bunga Bahwa masih ada cinta menggelora Antara dulu dan saat ini sama saja rasanya Percayalah waktu tidak mengubahnya Kesetiaan pada janji selalu ada Kau selalu istimewa Karena cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun